SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Ketua MPR RI Ahmad Muzani** mengungkapkan kebanggaannya terhadap peran besar warga Tegal dan sekitarnya dalam menggerakkan roda ekonomi Jakarta. Hal itu disampaikannya dalam acara Halalbihalal masyarakat Tegal, Brebes, dan Pemalang di Gedung MPR RI, Minggu (tanggal acara).
“Bayangkan, kalau di Jakarta tidak ada warteg, orang Jakarta bisa kerepotan cari makan yang murah dan enak. Ini kontribusi nyata orang Tegal!” ujar Ahmad Muzani dalam sambutannya.
Momen Kebersamaan yang Hangat
Acara ini dihadiri sejumlah tokoh penting, di antaranya:
– Anggota DPR RI Dapil Tegal-Brebes, H. Muhammad Haikal Bawazier dan Dr. Ir. Haris Turino
– Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, H. Silmi Karim
– Wakil Menteri Sekretaris Negara, H. Juri Ardiantoro
– Komisioner KPAI, Kawiyan
– Dewan Pakar Prof. Dr. Maya Suradinata
– Wakil Bupati Tegal, Ahmad Khalid
– Wakil Bupati Brebes, H. Muhammad Murja
– Perwakilan Walikota dan Wakil Walikota Tegal
– Para tokoh masyarakat seperti Haryo “Dalang Anak Emas” dan pesulap Limbad.
“Tegal Harus Jadi Jepangnya Indonesia”
Dalam pidatonya, Ahmad Muzani menekankan pentingnya membangkitkan kembali semangat kemandirian dan ketekunan warga Tegal seperti era 80-90an.
“Sekarang ini tugas kita adalah menjadikan Tegal sebagai Jepangnya Indonesia! Bahkan kalau perlu, jadi Cinanya Indonesia. Karena orang Tegal itu telaten, sabar, ulet, walau kadang agak susah diatur,” selorohnya disambut tawa hadirin.
Muzani juga mendorong agar sektor UMKM menjadi kekuatan utama di Tegal.
“Orang Tegal itu maunya mandiri, nggak mau bergantung. Makanya UMKM-nya harus didukung. Biar nggak semua ke sawah atau merantau, tapi cukup berusaha di daerah sendiri,” jelasnya.
Kuliner Tegal: Sate, Teh Poci, dan Tahu Aci
Selain kontribusi di Jakarta lewat warteg, Ahmad Muzani mengingatkan bahwa Tegal juga punya kekayaan kuliner khas yang harus terus dijaga.
“Kalau orang Jakarta belum makan sate Tegal, rasanya belum makan sate beneran,” katanya sambil bercerita soal orang-orang yang sengaja mampir ke Adiwerna atau Kalimati hanya untuk makan sate.
Muzani menyebutkan tiga kekuatan kuliner utama Tegal:
1. Sate Tegal
2. Teh Poci
3. Tahu Aci
“Ini harus disatukan visinya, agar jadi ciri kuat kabupaten/kota di Tegal, Brebes, dan sekitarnya,” ujarnya.
Peran Besar Warteg dan Tantangannya
Muzani juga menyoroti pentingnya mendukung keberadaan warteg di Jakarta, yang kini menghadapi sejumlah tantangan:
– Harga sewa tempat tinggi
– Sulit mencari tenaga kerja asli Tegal
– Bahan baku makanan makin mahal
Namun ia tetap optimistis. “Warteg tetap jadi penyelamat ekonomi rakyat kecil. Kita harus tetap semangat,” serunya.
Pesan Silaturahmi dan Permohonan Maaf
Sebagai penutup, Ahmad Muzani menyampaikan rasa terima kasih dan permohonan maafnya kepada semua yang hadir.
“Sebagai Ketua MPR RI, saya merasa terhormat didatangi orang-orang Tegal. Mohon maaf kalau belum sempat salaman satu-satu atau nyicipin semprong keceprit, sagon, pilus kacang, keripik kacang asin,” tutupnya dengan nada berseloroh.
(Anton)