SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Ahli kesehatan spesialis saraf Untung Gunarto Sp.S. MM mengatakan bahwa faktor risiko stroke dapat dikendalikan dengan melakukan olahraga atau aktivitas fisik secara rutin.Gunarto Sp.S. MM mengatakan bahwa faktor risiko penyakit stroke dapat dikendalikan dengan cara rutin melakukan olahraga atau aktivitas fisik.
“Kendalikan faktor risiko stroke dengan aktivitas fisik rutin,” katanya saat dihubungi dari Jakarta, Ahad.
Dokter yang berpraktik di sejumlah rumah sakit di Purwokerto, Jawa Tengah itu mengatakan, ada sejumlah faktor risiko stroke antara lain hipertensi, diabetes melitus, kolesterol tinggi, obesitas, dan kurang olahraga atau aktivitas fisik.
Faktor risiko yang disebutkan di atas, kata dia, merupakan faktor risiko yang dapat dikendalikan, salah satunya melalui olahraga atau aktivitas fisik secara teratur.
“Dengan rutin bergerak maka akan terjadi peningkatan pembakaran tubuh dan metabolisme tubuh yang baik, sehingga terjadi keseimbangan low density lipoproteinlow density lipoprotein atau LDL, dan high density lipoprotein atau HDL,” ungkapnya.LDL, dan high density lipoproteinHDL,” katanya.
Selain rutin beraktivitas fisik, kata dia, masyarakat juga harus memastikan asupan yang seimbang sesuai dengan kebutuhan tubuh.asupan yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan tubuh.
“Asupan gizi yang seimbang sangat penting, jangan berlebihan pada satu komponen tapi sesuaikan dengan kebutuhan makronutrien dan mikronutrien yang disesuaikan dengan kebutuhan tubuh masing-masing,” ujarnya.
Ia Untung juga mengingatkan masyarakat bahwa pemeriksaan kesehatan berkala sangat penting untuk mengendalikan faktor risiko penyakit stroke.
“Jika masyarakat rutin melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, diharapkan dapat mengetahui kondisi kesehatan dan faktor risiko penyakit stroke atau penyakit tidak menular lainnya yang dimiliki sehingga dapat ditangani sejak dini. ,” katanya.
Saat melakukan pemeriksaan kesehatan, kata dia, masyarakat perlu memperhatikan kadar low density lipoproteinlow density lipoprotein atau LDL.LDL.
“Dikhawatirkan kadar LDL yang tinggi dapat berperan dalam pembentukan timbunan lemak pada pembuluh darah, sehingga perlu dipantau melalui pemeriksaan rutin,” ujarnya.
Sosialisasi dan edukasi tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin perlu terus digalakkan guna meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat, demikian Untung Gunarto.
(ANT/EK)