SUARAINDONEWS.COM, Cibubur-‘Jangan Remehkan Hal yang Kecil’, demikian sedekah ilmu yang coba ditularkan ‘Sang Bocah Angon Kerbau’, Agi Sugiyanto, membongkar rahasia suksesnya menaklukan peluang menjadi uang, saat bedah bukunya di Kedai Kopi 278, Ruko Cibubur Point – Automotive Center, Alternatif Cibubur, Jakarta Timur, yang turut dihadiri Budi Purnomo Karjodihardjo, CEO Hallo Media Network, juga sang penulis, Naeema Herawati Thamseer dan sejumlah wartawan.
Buku ‘Gembala Kerbau Taklukan Harimau’, yang ditulis Naeema Herawati Thamseer setebal 288 halaman ini, sangat inspiratif, lantaran mengupas kisah perjalanan hidup laki-laki yatim piatu asal Boyolali, Jawa Tengah ini, dalam mengarungi hidupnya yang penuh liku serta kerja keras, dan pada akhirnya membentuk karakter dan kepribadiaannya untuk selalu jeli melihat peluang sekecil apapun menjadi pundi-pundi uangnya.
Agi Sugiyanto secara tersirat mengingatkan bahwa hakikatnya semua orang yang lahir dimuka bumi ini berhak memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan apa yang di inginkannya atau mewujudkan cita-citanya atau impiannya.
Oleh karena itu pelajaran pertama dan terpenting, lanjut Agi dalam paparan kisahnya, yakni berani untuk memulainya. Berikutnya mulailah dari hal-hal yang kecil yang kerap diremehkan tapi bisa dikerjakan sepenuh hati serta keikhlasan. Kemudian jangan pernah takut belajar dalam setiap kegagalan. Dan terakhir tetap bekerja keras dan selalu berprasangka baik atas setiap hal yang terjadi dalam usaha yang dilakukan.
Agi Sugiyanto, bisa dijadikan ‘roll models’ wartawan yang sukses menjadi entrepreneur. Ia telah merambah berbagai bidang usaha, mulai dengan berbagai brand pengobatan yang tersebar di kota-kota besar di seluruh Indonesia, menjadi produser musik artis dangdut lewat label PT.Media Musik Proaktif yang berhasil melejitkan grup dangdut fenomenal “Trio Macan”, advertising, publishing, rumah produksi, rumah makan, coffee shop, hingga barber shop.
Semoga inspirasi dalam buku ini menggugah siapa pun yang mau belajar fokus menjadi entrepreneur sesungguhnya.
(tjo; foto budi purnomo)