SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Anda ingin menjadi public speaker alias pembicara andal? Seorang public speaker andal, Ade Algifari punya solusi dan kiat-kiatnya.
Apa saja? Algi yang merupakan Wakil Ketua 1 DPW Perkumpulan Pembawa Acara Pernikahan Indonesia (HIPAPI) DKI Jakarta Periode 2021-2024 ini menyebutkan bahwa kiat utama untuk menjadi public speaker adalah memiliki keilmuan dan sekaligus wawasan yang luas. Modal itu akan membuat seorang public speaker lebih profesional.
“Seorang public speaker harus memiliki keilmuan dan wawasan yang baik dalam upaya membentuk profesionalisme pada karirnya,” kata Ade Algi kepada wartawan suaraindonews.com di Jakarta, beberapa minggu lalu.
Ade Algi sendiri merupakan seorang Master of Ceremony kondang di berbagai kegiatan penting di ibu kota. Tidak hanya itu, pria kelahiran Depok, 13 Agustus 1989 juga menjadi public speaker, mulai dari penyiar radio, MC, hingga pembicara di berbagai kegiatan di Tanah Air. Profesi MC memiliki peran penting dalam upaya mengkondisikan acara menjadi lebih baik dan tidak membosankan.
Di antara pengalaman public speaking yang ia jalani adalah menjadi Radio Announcer Woman Radio Jakarta 94.3 FM (2015-2019), MC Wedding (2015-Sekarang), dan MC Corporate (2017-Sekarang). Ia juga kerap menjadi moderator berbagai acara Kampus, Perusahaan dan Pemerintahan serta pembicara di komunitas mahasiswa komunikasi wilayah Jawa Barat.
Namun demikian, di tengah kesibukannya menjadi public speaker berbagai kegiatan di ibu kota, ia masih meluangkan waktunya untuk mengejar pendidikan. Pada akhir tahun 2021, ia menyelesaikan Studi Magisternya pada jurusan Hubungan Internasional di Universitas Pelita Harapan.
Menurutnya, pendidikan juga sangat menopang profesinya dalam dunia public speaking. Selain menambah keilmuan, pendidikan juga dapat mengatur kerangka berpikir.
“Sebagai seorang Public Speaker, pendidikan merupakan aspek utama sebagai kontribusi kerangka dan cara berpikir untuk menghasilkan penyajian atau sebagai pembawa acara dengan baik,” jelasnya.
Kepala Bidang Studi Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional, Universitas Nasional (2010-2011) ini juga mengungkapkan tantangan dalam public speaking, khususnya MC di masa Pandemi Covid-19 seperti saat ini.
“Tidak hanya itu, tantangan sebagai seorang MC terutama di masa pandemi covid-19 juga dituntut untuk dapat mengatur dengan baik antara berlangsungnya acara dan komitmen protokol kesehatan,” pungkasnya.(EK)