SUARAINDONEWS.COM, Jakarta — Wakil Ketua MPR RI sekaligus Ketua Fraksi Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), menegaskan pentingnya peran Indonesia sebagai jembatan peradaban dunia. Menurutnya, Indonesia harus terus mendorong nilai kemanusiaan, perdamaian, dan kolaborasi global dalam menghadapi tantangan internasional.
Pesan tersebut disampaikan Ibas saat membuka World Peace Forum ke-9 di Gedung MPR RI, Jakarta, Senin (10/11/2025). Forum tahun ini mengusung tema “Indonesia as a Bridge of Civilizations: From Dialogue to Global Collaboration, Strengthening Values and Creating Harmony.”
“Dialog itu penting karena membuka pintu saling memahami. Namun, dialog saja tidak cukup. Kemajuan sejati terjadi ketika kita bekerja bersama — baik di bidang pendidikan, budaya, teknologi hijau, hingga pembangunan ekonomi inklusif,” ujar Ibas.
Contoh Harmoni Keberagaman
Ibas menegaskan bahwa Indonesia adalah contoh nyata harmoni dalam keberagaman dengan lebih dari 1.300 kelompok etnis dan ratusan bahasa daerah yang hidup berdampingan. Prinsip Bhinneka Tunggal Ika, katanya, menjadi landasan kuat dalam menjaga persatuan bangsa.
Ia juga menyoroti peran Indonesia melalui politik luar negeri “Seribu Kawan, Tanpa Musuh” dalam menjembatani kepentingan global — dari Utara ke Selatan, Timur ke Barat, hingga antara dunia Islam dan Barat.
“Kami tidak mengklaim punya semua jawaban, tapi kami berkomitmen untuk terus belajar, berbagi, dan berjalan bersama komunitas global,” ucapnya.
Dorong Moderasi Islam
Dalam pidatonya, Ibas turut menekankan pentingnya memperkuat Wasatiyyat Islam atau Islam moderat sebagai agenda global. Ia mengingatkan bahwa Islam harus tampil sebagai kekuatan damai dan harapan.
“Dunia membutuhkan Islam yang membawa kedamaian, bukan ketakutan. Islam yang menumbuhkan harapan, bukan perpecahan,” tegasnya.
Ibas juga menyampaikan pengalamannya menjadi pembicara utama dalam China Economic and Social Forum 2025 di Xi’an, tempat ia memaparkan praktik harmoni antara Islam, budaya Tionghoa-Indonesia, dan Pancasila.
Aksi Nyata untuk Perdamaian
Menutup pidatonya, Ibas menekankan bahwa membangun perdamaian global memerlukan kepemimpinan dan aksi nyata, bukan hanya kata-kata.
“Indonesia berkomitmen menjadi jembatan peradaban — menjembatani perbedaan dengan kebaikan, membangun kepercayaan dengan keadilan, dan menciptakan perdamaian serta kemakmuran melalui langkah nyata,” katanya.
Tokoh Dunia Hadir
Forum yang dipimpin Prof M Din Syamsuddin ini dihadiri tokoh nasional dan internasional, di antaranya:
- Presiden Timor Leste José Ramos-Horta
- Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla
- Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nurwahid
- Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir
- Wakil Ketua DPD RI Tamsil Linrung
- Tan Sri Lee Kim Yew, pendiri Cheng Ho Multi-Culture Education Trust Malaysia
- Mantan Grand Mufti Bosnia-Herzegovina, Syekh Prof Mustafa Ceric
Selain itu, hadir pula diplomat, akademisi, dan perwakilan organisasi dari berbagai negara.
Forum ini diharapkan memperkuat kerja sama internasional dalam membangun perdamaian dan harmoni global yang berkelanjutan.
(Anton)




















































