SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Sebuah rekor baru tercipta di Senayan Park Jakarta. Sebanyak 2000 perempuan berhijab seragam batik berhasil memecahkan Rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) dalam acara “Jalan Sehat AIFA 2025”. Gelaran ini menjadi momen bersejarah yang menghadirkan sinergi luar biasa dari MN KAHMI (Majelis Nasional Korps Alumni HMI), Forhati, Komunitas Jalan Sehat, dan Batik Trusmi.
Dr. Herman Khaeron, Koordinator Presidium MN KAHMI, menerima langsung piagam penghargaan Rekor MURI tersebut. Kegiatan ini menjadi bukti keberhasilan kolaborasi berbagai pihak yang ingin menghadirkan sesuatu yang inspiratif dan penuh makna.
“Hijabnya dari Batik Trusmi Cirebon. Pemecahan rekor MURI perempuan berhijab dengan motif batik ini merupakan hasil kerja keras kami bersama sejumlah pihak yang terlibat,” ungkap Sakti M. Harahap, Penanggung Jawab Acara Jalan Sehat AIFA 2025.
Kerja Sama dan Koordinasi yang Solid
Acara ini tak lepas dari kerja keras tim panitia dan Person in Charge (PIC) yang terlibat. Dengan koordinasi yang matang, semua pihak berhasil menghadirkan momen penuh warna yang juga menjadi simbol kebersamaan.
“Hasilnya, Alhamdulillah, acaranya sukses. Kami merasa sangat bersyukur,” tutur Sakti saat ditemui di kawasan Senayan Park.
Hijab seragam bermotif batik yang digunakan peserta adalah hasil karya Batik Trusmi, salah satu produsen batik ternama asal Cirebon. Kehadiran 2000 peserta perempuan dalam satu kegiatan olahraga ini tidak hanya menjadi bukti semangat kebersamaan tetapi juga bentuk apresiasi terhadap budaya lokal.
Momen Bersejarah yang Menginspirasi
Jalan sehat ini menjadi ajang yang bukan hanya mencatatkan prestasi, tetapi juga menginspirasi generasi muda untuk lebih mencintai budaya Indonesia. Hijab batik yang dipilih melambangkan perpaduan antara nilai tradisional dan modernitas, sesuatu yang sangat relevan dengan semangat zaman.
Melalui acara ini, MN KAHMI dan para pendukung kegiatan ingin menyampaikan pesan bahwa perempuan berhijab mampu menjadi bagian penting dari upaya pelestarian budaya, sekaligus menunjukkan solidaritas dan harmoni di tengah masyarakat.
Acara ini ditutup dengan penyerahan piagam Rekor MURI kepada Dr. Herman Khaeron dan foto bersama peserta di area Senayan Park. Gelaran ini menjadi bukti bahwa kolaborasi yang solid bisa menghasilkan karya besar.
(Anton)