SUARAINDONEWS.COM, Tolikara-Anggota MPR RI Willem Nandik mengingatkan pentingnya peningkatan pemahaman empat pilar kebangsaan kepada masyarakat tanah kelahirannya terutama di bulan September. Pemahaman empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD NRI 1945 secara intensif agar masyarakat benar-benar menyatu dalam jiwa dan nafas kehidupan sehari-hari dan terhindar dari bangkitnya Gerakan 30 September 1965.
“Kami khawatir apabila masyarakat tidak memahami secara utuh empat pilar kebangsaan ini, bukan tidak mungkin gerakan 30 September 1965 akan muncul kembali dengan motif dan simbol berbeda, tetapi dengan substansi tetap sama, ” kata legislator Senayan dari Fraksi Partai Demokrat itu saat mengadakan sosialisasi empat pilar di Tolikara, Papua, Jum’at (22/9/2017).
Willem mengungkapkan sejarah mencatat pada 30 September 1965 menjadi sejarah kelam bagi bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia berhasil lolos dari peristiwa yang menjadi pemicu rasa persatuan, keagamaan kemanusiaan di muka bumi Indonesia atau dikenal dengan sebutan peristiwa G30S PKI.
Menurut Willem, Partai Komunis Indonesia (PKI) sebagai penggerak pemberontakan, sudah tidak ada lagi. Tetapi mungkin watak dan sifat yang dimiliki anggota PKI ini masih merajalela dan tumbuh subur di bumi Indonesia.
“Kita berharap masyarakat Papua khususnya di Tanah Tolikara ini dapat terus memahami dan memgang teguh empat pilar kebangsaan yang dimiliki negara ini, ” kata anggota komisi V DPR itu.
Willem Wandik berharap masyarakat Tolikara tetap memegang teguh kemajemukan dan rasa persatuan agar pembangunan berhasil dilaksanakan agar masyarakat Papua terhindar dari kemiskinan, kebodohan dan keterpecahbelahan masyarakat.
“Karena ini akan menjadi cikal bakal terjadinya ketidakpuasan dan gerakan pemberontakan terhadap NKRI, ” katanya.(Bams/EK)