SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani mengimbau bangsa Indonesia jangan mudah dipecah-belah dan diadu-domba karena keragaman dan kebhinnekaan.
Menurut Muzani, perbedaan suku, agama, dan ras, merupakan sebuah takdir yang tidak perlu dipermasalahkan. Perbedaan dan kebhinnekaan Indonesia merupakan kekuatan
“Kita tidak boleh dipecah-belah hanya karena keragaman dan kebhinnekaan. Sebab, memang ada usaha-usaha untuk memecah belah,” kata Ahmad Muzani saat menyampaikan Sosialisasi Empat Pilar MPR kepada organisasi Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) di Kantor DPD Forkabi Jakarta Selatan, Cipete, Jakarta, Sabtu (2/6/2018).
Dalam konteks kebhinnekaan itulah, Muzani memberi contoh masyarakat (orang) Betawi. Menurut Muzani, masyarakat Betawi sangat terbuka dan menerima perbedaan suku, ras, dan bahasa.
“Di Betawi (Jakarta) orang (pendatang) dari berbagai suku bisa hidup damai,” ujarnya.
Muzani juga menilai masyarakat (orang) Betawi tidak pernah iri dengan orang dari daerah lain (pendatang). “Inilah contoh pluralisme masyarakat (orang) Betawi yang luar biasa,” katanya.
Politisi Partai Gerindra ini menambahkan pada tahun 1945, penduduk Jakarta saat itu sekitar 500.000 jiwa. Sekarang, penduduk Jakarta diperkirakan sekitar 8 juta jiwa. “Orang Betawi senang menerima suku lain,” ujarnya.
Karena itu Muzani mengajak untuk belajar pluralisme dan toleransi dari masyarakat (orang) Betawi. “Tidak usah jauh-jauh belajar tentang pluralisme, belajarlah dari masyarakat (orang) Betawi,” katanya.(Bams/EK)