SUARAINDONEWS.COM, Poso—Anggota MPR RI dr. Verna Gladies Merry Inkiriwang menegaskan masyarakat Indonesia harusnya bangga memiliki empat pilar kebangsaan Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD NRI 1945 yang tidak dimiliki oleh negara lain. Wujud kebanggan empat pilar itu sepatutnya bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di tengah keberagaman masyarakat dengan suku, agama dan ras.
“Masyarakat Indonesia harus bangga memiliki empat pilar kebangsaan yang tidak dimiliki oleh Negara lain. Karena sejumlah negara mengalami perpecahan dalam negaranya karena tak ada kebebasan berpendapat dan tidak ada kebebasan menghargai keberagaman, “ ujar Verna saat melakukan sosialisasi empat pilar di desa Watutau, kecamatan Lage, kabupaten Poso, provinsi Sulawesi Tengah, Sabtu (21/7/2018).
Ditegaskan politikus dari Fraksi Partai Demokrat itu, bahwa sosialisasi empat Pilar Kebangsaan ini merupakan hal penting yang perlu dipahami oleh seluruh masyarakat Indonesia. Dengan pembekalan dan pemahaman empat pilar diharapkan mampu mencegah generasi muda dari pengaruh negatif agar negara kesatuan tetap terpelihara.
“Empat pilar kebangsaan atau empat konsensus kebangsaan tidak bisa kita pecah-pecahkan. Empat pilar harus menjadi pegangan hidup dalam bermasyarakat dan bernegara, “ kata Verna
Verna menambahkan sosialisasi empat pilar merupakan salah satu program MPR sebagai bentuk adanya tanggung jawab bersama dalam memberikan pemahaman nilai-nilai luhur bangsa dan Tap MPR kepada masyarakat. Sebagai lembaga legislatif negara, MPR RI terus berusaha menghidupkan kembali nilai-nilai perjuangan dan rasa nasionalisme sesuai semangat proklamasi kemerdekaan RI tahun 1945.
“Salah satunya dengan terus mensosialisasikan empat pilar MPR RI, Pancasila sebagai Dasar dan Ideologi Negara, UUD NRI 1945 sebagai Konstitusi Negara dan Ketetapan MPR, Negara Kesatuan Republik Indonesia, ” ujar mantan Nona Manado dan Noni Sulawesi Utara itu.
Menurut Verna, masyarakat perlu bersyukur karena para pendiri bangsa kita telah bersepakat untuk membangun bangsa ini di atas satu kesatuan yaitu NKRI, satu bahasa, satu tanah tumpah darah dan satu tanah air Indonesia.
Mengutip pernyataan salah satu proklamator Bung Karno, di masa penjajahan rakyat berperang melawan para penjajah. Tak bisa dipungkiri, pernyataan tersebut menjadi fakta karena keberagaman yang dimiliki Indonesia juga menjadi tantangan.
“Tapi di saat ini, kita berjuang dan musuh kita adalah bangsa kita sendiri. Setiap komponen bangsa diharapkan untuk tetap menjaga nilai-nilai luhur bangsa yang telah diwariskan oleh para pendahulu bangsa Indonesia seperti menghargai keberagaman, menghargai toleransi, menghargai dan menjaga keutuhan NKRI sebagai satu kesatuan yang tak dapat terpisahkan, “ ujarnya.
Legislator komisi IX DPR itu berharap peserta sosialisasi tak hanya mampu menyerap semat tetapi juga menjadi kekuatan dan kemauan bersama untuk mewujudkan gerakan bersama elemen bangsa untuk transformasi sosial bangsa.
“Sekaligus untuk menangkis sejumlah persoalan seperti globalisasi, liberalisme, fundamentalisme, terorisme dan berbagai ancaman lain, “ ujarnya.(Bams)