SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta putaran kedua, 19 April nanti akan diramaikan oleh hadirnya rombongan Tamasya Kawal Pilkada DKI. Sedikitnya 1.3 juta jamaah dikerahkan dalam sejumlah kelompok kloter untuk turut berpartisipasi mengawal jalannya putaran kedua yang jujur dan adil, santun tanpa intimidasi.
Program Tamasya tak hanya memantau langsung proses pilkada di setiap tempat pemungutan suara (TPS), namun diselingi pula dengan kegiatan yang membantu kemasyarakatan. Jadi program ini juga dimaksudkan bagi segenap masyarakat lainnya. Dan peserta Tamasya nantinya memilih pilihan lokasi TPS mana yang akan dihadirinya.
Peserta Tamasya Al-Maidah akan memenuhi kebutuhannya sendiri selama di Jakarta untuk transportasi. Relawan Jakarta bertindak sebagai kaum Anshor yang menyambut dan melayani peserta Tamasya Al-Maidah sebagai kaum Muhajirin-nya, ungkap Farid Poniman, selaku panitia pelaksana.
Program Tamasya Al-Maidah diinisiasi Gema Jakarta berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 tahun 2006 dan PKPU Nomor 5 tahun 2015, yang menyatakan warga berhak mengawasi kerja aparat negara sesuai Pasal 8 dan 9 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999.
“Hak konstitusional warga negara dilindungi undang-undang. Hak konstitusi warga untuk datang kemana saja, termasuk berada di sekitar TPS-TPS di seluruh DKI Jakarta pada tanggal 19 April 2017. Kita ingin Jakarta aman dan tenteram. Demokrasi itu bukan siapa yang dipilih. Namun bagaimana memilih pemimpin dengan adil, damai dan transparan. Tentu saja kita tidak melakukan pemaksaan,” ujar Dr M Kapitra Ampera SH MH, Ketua Tim Advokat GNPF MUI ini.
Selain Tamasya Al-Maidah, Gema Jakarta juga membuka program Baksos Thibbun Nabawi. Gema Jakarta akan melakukan Baksos Thibbun Nabawi secara gratis dengan melibatkan 20 terapis yang ahli di bidang al-fasdu, bekam, refleksi, dan terapi syar’ie lainnya. Dimana setiap lokasi baksos mampu melayani hingga 200 pasien dan telah disiapkan 60 lokasi yang tersebar di seluruh Jakarta, tutup Farid.
(maja/ tjo; foto ilustrasi