SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Anggota MPR RI Willem Wandik kembali melakukan kegiatan sosialisasi 4 pilar di kecamatan Sentani, Jayapura, Papua, pada Selasa (13/6/2017). Dalam sosialisasinya, Willem selain memberikan pemahaman dan memperluas kesadaran masyarakat bahwa Pancasila sebagai dasar persatuan dan kesatuan Negara Indonesia, juga mempertegas Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebuah harga mati yang harus dipertahankan sampai titik darah penghabisan.
“Pengamalan secara objektif Pancasila sebagai Dasar Negara, Ideologi Bangsa dan negara Indonesia sangat membutuhkan dukungan kekuasaan negara untuk menerapkannya, ” kata Willem di hadapan 150-an peserta sosialisasi empat pilar yang berasal dari jemaat gereja dan masyarakat umum.
Willem mengatakan selain merupakan wilayah strategis dalam pembangunan bangsa dan Negara Indonesia, Papua juga menyimpan potensi dengan beragam agama, adat istiadatnya serta budayanya. Hal ini sebagai modal sosial yang cukup penting bagi masyarakat Papua dalam mendukung upaya terus-menerus keberlanjutan menjadikan Pancasila sebagai Dasar Negara, Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia.
“Bentuk NKRI merupakan kesepakatan bangsa Indonesia sehingga kita tidak perlu lagi mempersoalkan bentuk negara kesatuan yang disepakati pendiri negara Indonesia ini. NKRI harga mati, “ kata Willem saat melaksanakan sosialisasi Empat Pilar kebangsaan (Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, UUD NRI 1945).
Politisi dari Fraksi Partai Demokrat itu menambahkan dalam masalah politik, agama Kristen tidak menentukan satu bentuk negara tertentu yang harus didirikan umat di Papua ini. Bentuk negara menurutnya, menjadi ruang umat beragama di negara Indonesia untuk pada masa tertentu. Dalam konteks ke-Indonesiaan, anggota Komisi V DPR RI ini mengatakan, umat Kristen di Papua hingga saat ini bersepakat tentang NKRI ini.
“Karena itu konsep NKRI ini sudah final untuk terus-menerus dijaga oleh semua rakyat Indonesia, “ ujarnya.
Negeri Papua dengan beraneka ini beragam dari ratusan suku, budaya dan beragam agama. Hal tersebut merpakan modal sosial yang cukup penting bagi masyarakat Papua dalam mendukung upaya terus-menerus keberlanjutan Negara Indonesia. Perdebatan soal bentuk negara yang dapat mengayomi keberagaman tersebut tanpa harus mengesampingkan peran agama, sudah selesai oleh founding fathers bangsa Indonesia.
Jadi, lanjut Willem tidak perlu lagi menimbang-nimbang mau menjadkan Papua ini sebagai wilayah khusus Kristen atau agama yang lain. “Kita sudah sepakat NKRI harga mati. Tidak ada masalah dari sisi agama Kristen di Indonesia. Sekarang yang harus dipikirkan dan perjuangkan adalah mempertahankan kedaulatan NKRI, mewujudkan keadilan dan kesejahteraan bangsa Indonesia, “ ujar Willem seraya berharap agar masyarakat dan pemerintah daerah Jayapura bersama-sama mendukung penguatan NKRI ini di tanah Papua tersebut.(Bams/EK)