SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Siwi Widi Purwanti (seorang pramugari GARUDA) atau lebih dikenal dengan Siwi Widi, didampingi kuasa hukumnya, Elza Syarief S.H,M.H., melaporkan ke polisi akun twitter @digeeembok, terkait dugaan tindak pidana pencemaran nama baik sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 27 ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Undang Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik juncto Pasal 310 KUHP juncto Pasal 311 KUHP di Kepolisian Daerah Polda Metro Jaya dengan Laporan Polisi Nomor : LP/8420/XH/2019/PMI/Dit. Reskrimsus.
Menurut Elza Syarief, patut diketahui, Siwi Widi telah mengalami dugaan pencemaran nama baik maupun bullying yang dilakukan oleh pemilik akun Twitter @digeeembok akibat infomasi maupun opini yang diunggah oleh akun tersebut dan dijadikan sumber berita dari berbagai media online saat ini.
Klien kami, Siwi Widi merasa terganggu akibat beredamya informasi yang kebenarannya patut dipertanyakan tersebut. Hal ini merupakan buntut dari terkuaknya kasus penyelundupan “Harley” dan “Brompton” dalam penerbangan maskapai Garuda Indonesia yang dilakukan oleh Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Ari Askhara, yang saat ini telah dipecat oleh Menteri BUMN dari jabatannya.
Setelah terkuaknya kasus penyelundupan “Harley”dan “Brompton” ini, beberapa saat kcmudian akun twitter @digeeembok mulai meramaikan dunia maya atas thread twitter yang dibuatnya. Akun tersebut mengungkap segala kejanggalan yang terjadi dalam tubuh manajemen Maskapai Garuda Indonesia berdasarkan asumsi dan pandangannya.
Pengunggahan thread tersebut mendapat respon yang cukup besar oleh pengguna media sosial khususnya Twitter hingga saat dimana pemilik akun menggunggah tulisan dalam akunnya yang pada pokoknya menyatakan bahwa Siwi Widi merupakan salah satu dari beberapa pramugari yang menjadi “Gundik” atau isteri simpanan para jajaran Direksi Garuda.
Pencatutan nama Siwi Widi tersebut mengundang reaksi publik yang cukup besar khususnya pengguna akun media sosial Twitter sehingga menjadi pokok bahasan dalam berbagai media online belakangan ini.
Selain diisukan, Siwi Widi sebagai “Gundlk” atau istri simpanan dari Direktur Human Capital, Heri Akhyar, juga dituduh mendapatkan perlakuan khusus sebagai Awak Kabin Garuda, dibanding pramugari lainnya serta juga diisukan memperoleh kekayaan atau harta bersumber dari para jajaran Direksi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
Isu tersebut hanya sebatas asumsi subyektif dari pemilik akun twitter @digeeembok yang saat ini sedang merahasiakan jati dirinya, sehingga hal tersebut sangat berbahaya dan merugikan apabila tidak dilakukan klarifikasi.
Kehidupan Terusik
Pemberitaan yang viral tersebut berdampak pada kehidupan Siwi Widi terusik, baik dalam menjalankan kehidupan sehari hari maupun menjalankan pekerjaannya sebagai Pramugari Maskapai Garuda Indonesia. Dan bukan hanya Siwi Widi yang merasakan dampak dari pemberitaan yang tidak benar tersebut, namun pihak keluarga juga merasakan hal dan perlakuan yang sama.
Lebih lanjut berbagai media online baik nasional maupun lokal memberitakan hal terkait Siwi Widi ecrsebut tanpa pemah menganalisa kebenaran sumber berila yang dikutipnya. Bahwa pada pokoknya ungahan tulis-m di twitter @digeecmbok hanyalah sebuah gosip atau “kabar burung” yang tidak valid atau kebeenarannya sangat patut dipertanyakan.
Bahkan pemilik akun tersebut terus mengunggah atau memberitakan informasi yang tidak benar terhadap Siwi Widi. Pemberitaan tersebut sama sekali tidak memiliki bukti yang kuat untuk membuktikan atas apa yang telah dinyatakannya. Semuanya hanyalah sebatas asumsi dan opini subjektif dari pemilik akun tersebut.
Padahal tidak ada bukti yang menguatkan isu terhadap Siwi Widi adalah “Gundik” atau istri simpanan Direktur Human Capital PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Siwi Widi hanyalah seorang pramugari biasa yang tidak memiliki hubungan spesial dengan direksi manapun terkhusus Direktur Human Capital PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dan Siwi Widi hanya mengenal Heri Akhyar sebagai atasannya sebagaimana tugas dan tanggung jawab Heri Akhyar yang membawahi para Pramugari/Pramugara Garuda Indonesia.
Isu atau penghinaan terhadap Siwi Widi hanyalah sebuah pandangan subjektif dari pemilik akun tersebut yang mana isu tersebut tidak disertai dengan bukti yang kuat untuk mendukung kebenarannya.
Fakta-fakta yang coba dihadirkan oleh pemilik akun Twitter @digeeembok yang pada pokoknya mengapa Siwi Widi memiliki karir yang baik sebagai Pramugari di Maskapai Garuda Indonesia karena memiliki kekasih atau menjadi istri simpanan seorang Direksi Garuda Indonesia adalah fakta yang kebenarannya patut untuk diuji.
Sehingga segala macam pemberitaan yang bersumber dari unggahan tulisan pada akun twitter @digeeembok adalah Tidak Benar dan sama sekali Tidak Berdasar.
Saat ini, Siwi Widi masih aktif sebagai Pramugari Maskapai Garuda Indonesia yang tetap bertugas sebagaimana yang dilakukan oleh pramugari lainnya. Dalam menjalankan pekerjaannya, sama sekali tidak mendapat perlakuan khusus sebagaimana yang diberitakan dalam akun twitter tersebut. Apalagi mendapat perlakuan istimewa bak seorang ratu dibanding pramugari lainnya.
Tidak ada bukti yang menguatkan tuduhan tersebut karena Siwi Widi dalam menjalankan pekerjaannya hanya mengikuti segala rangkaian prosedur yang ditetapkan oleh pihak Manajemen Garuda Indonesia.
Perlu diketahui, untuk menjadi Pramugari Maskapai Garuda Indonesia tidaklah mudah. Siwi Widi harus mengikuti tiga kali seleksi penerimaan. Diseleksi-seleksi sebelumnya dirinya pernah mengalami kegagalan hingga dinyatakan berkompeten untuk menjadi seorang Pramugari Maskapai Garuda Indonesia sampai saat ini. Jadi sangatlah tidak mudah untuk menjadi Pramugari di Maskapai Garuda Indonesia meskipun sebelumnya dirinya telah berkarir sebagai Pramugari di salah salah satu maskapai tanah air.
Sangatlah tidak mungkin dinyatakan berkompeten sebagai Pramugari Indonesia apabila tidak memenuhi segala kriteria penilaian. Mengingat Pramugari memiliki tugas dan tanggung jawab sangat penting dalam dunia penerbangan dan juga mengingat Maskapai Garuda Indonesia adalah maskapai terbaik kebanggaan Indonesia yang tentunya menuntut setiap pramugarinya bekerja lebih profesional dari pramugari maskapai lainnya.
Tuduhan-tuduhan tersebut sangat tidak berdasar dan secara tidak langsung menyatakan bahwa proses perekrutan yang dilakukan oleh manajemen Garuda Indonesia sangat buruk karena untuk menjadi seorang pramugari di maskapai Garuda Indonesia hanya bermodal “kecantikan dan kibasan rambut” semata dan bukan lebih kepada kemampuan dan keterampilan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam persyaratan perekrutan.
Siwi Widi pun diisukan dan difitnah memperoleh kendaraan berupa mobil mewah hasil dari pekerjaannya sebagai “Gundik” atau wanita simpanan seorang Direktur Human Capital Garuda Indonesia, Heri Akhyar.
Kami tegaskan Siwi Widi bukanlah “Gundik” atau wanita simpanan seorang Direktur Human Capital Garuda Indonesia, Heri Akhyar, serta perolehan kendaraan berupa mobil mewah yang saat ini digunakannya sudah ada jauh sebelum bertugas sebagai Pramugari Maskapai Garuda Indoensia.
Akun twitter tersebut tidak dapat membuktikan dalil tuduhannya karena hanya sebatas asumsi atau gosip semata sedangkan pada faktanya baik mobil atau harta-harta lainnya yang dimilikinya bukan bersumber dari pemberian para jajaran Direksi maupun Komisari Garuda Indonesia, sehingga secara tegas tuduhan tersebut hanya bersifat fitnah dan berupaya untuk menjatuhkan harkat dan martabatnya. Semua hanya untuk mencemarkan nama baik Siwi Widi.
Kasus ini sudah mengarah kepada diskriminasi Siwi Widi, selaku pribadi dan jelas berdampak pada keluarganya, tegas Elza Syarief. Sebagai warga negara yang dilindungi haknya oleh hukum, Siwi Widi berhak mendapat perlindungan hukum atas pemberitaan yang tidak benar terhadap dirinya di media sosial oleh karena Pencemaran Nama Baik merupakan salah satu bentuk dari perbuatan melawan hukum, pungkas Elza Syarief.
(tjo; foto ist