SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Di perhelatannya yang ke-3, sekaligus memperingati bulan Kemerdekaan Republik Indonesia ke-73 serta Menyongsong Asian Games ke-18, Kementerian Sekretariat Negara bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pariwisata, Badan Ekonomi Kreatif, Mandiri Art dan Galeri Nasional Indonesia menggelar Pameran Benda Seni Koleksi Istana Kepresidenan bertajuk “Indonesia Semangat Dunia”, 3 – 31 Agustus 2018 di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta.
Oleh karenanya Pameran Benda Seni koleksi Istana Kepresidenan Tahun 2018 kali ini begitu menjadi sangat istimewa, jelas Menteri Sekretaris Negara RI, Praktikno bertempat di Lobby Utama Kantor Sekretaris Negara.
“Indonesia Semangat Dunia”, lanjut Mensesneg merupakan wujud nyata apresiasi atas karya seni dan budaya, yang diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi, kreatifitas untuk mengembangkan imajinasi serta guna memacu semangat generasi muda dalam menghadapi persaingan global yang semakin kompetitif. Selain menyuguhkan dimensi lain dari sebuah koleksi negara yang tidak hanya menampilkan konsep nasionalisme serta identitas bangsa, namun juga menampilkan sisi diplomasi dari koleksi karya seni rupa Istana Kepresidenan.
Pameran Benda Seni Koleksi Istana Kepresidenan bertajuk “Indonesia Semangat Dunia” menyuguhkan 45 karya lukisan, patung dan seni kriya, hasil karya dari 34 seniman Indonesia dan mancanegara, yang merupakan koleksi dari 5 Istana, yakni Istana Kepresidenan Jakarta, Istana Bogor, Istana Tampaksiring, Istana Yogyakarta dan Istana Kepresidenan Cipanas. Mulai dari karya Raden Saleh, Dullah, Henk Ngantung, Nasjah Jamin, Basoeki Abdullah serta Harijadi S. Sedangkan dari mancanegara ada karya dari Zsiemond Kisfaludi Strobel, Walter Spies, Fernando Amorsolo dan Yevgeny Viktorovich Vuchetich.
Dan lukisan Pemanah Henk Ngantung (1944), mantan Gubernur DKI Jakarta yang telah di restorasi kembali terpilih menjadi ikon dalam pameran kemerdekaan tersebut sejalan dengan semangat Energy of Asia yang menjadi semangat penyelenggaraan pesta olahraga terakabar di daratan Asia. Selain itu untuk menambah atmosfir event keolahragaan itu, Patung Memanah karya Zsiemond Kisfaludi Strobel (Rumania 1919) yang berada di lingkungan Sekretariat Negara telah pun berhasil dipindahkan ke halaman Galeri Nasional Indonesia untuk memberi pengaruh positif kepada generasi muda sekaligus ikon perhelatan ini. Disamping ikon karya lukis Perkelahian dengan Singa Raden Saleh Bustaman (1870) yang dihadiahkan Ratu Belanda untuk Pemerintah Indonesia, juga dipamerkan.
Pameran resmi dibuka Jumat pagi, 3 Agustus 2018 di Galeri Nasional Indonesia, Jl. Medan Merdeka Timur No, 14 Jakarta Pusat dan berlangsung hingga 31 Agustus 2018 dengan waktu buka mulai pukul 10.00 – 20.00 WIB. Bertujuan untuk mengajak masyarakat menikmati karya para seniman masa lalu yang mempunyai nilai-nilai luhur, keutamaan serta semangat perjuangan.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Efendi menambahkan bahwa untuk memeriahkan pameran, sejumlah kegiatan pendukung telah disiapkan diantaranya Lomba Lukis Kolektif Pelajar dari 34 Provinsi, kegiatan workshop Menjadi Apresiator Seni Terhebat yang akan diikuti oleh para pelajar wilayah DKI, serta di sejumlah daerah juga diadakan pameran serupa oleh para seniman daerah yang tidak kalah kualitasnya dengan para maestro lukis Indonesia.
Sedangkan bagi Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf, berharap Pameran Benda Seni Koleksi Istana Kepresidenan bertajuk “Indonesia Semangat Dunia” 2018 menjadi Hub para seniman dari sejumlah kota yang ada di Indonesia yang diadakan secara reguler. Sehingga menumbuhkan iklim yang positif bagi tumbuhnya kreatifitas serta meningkatkan kualitas para senimannya. Dan tentunya tidak kalah dengan para seniman yang ada di Singapura maupun Hongkong. Bahkan diharapkan pula ke depan pameran ini dapat dihelat di Galeri Nasional Indonesia yang lebih memadai lagi, yakni tidak lagi terbatas pada 40-an karya namun dapat lebih daripada itu.
Sementara bagi kurator dari Pameran Benda Seni Koleksi Istana Kepresidenan bertajuk “Indonesia Semangat Dunia” ini, Amir Sidharta, bahwa pameran kali ini sangat berkesan karena diberikan waktu yang cukup untuk mengkurasinya, mulai Maret 2018, dan sesuai dengan tema yang diinginkan yakni perjuangan dan kemerdekaan, kreativitas dan kemandirian, serta tema semangat dunia dan masa depan.
Dan yang menarik dalam proses kurasi tersebut, tambah Amir Sidharta, selain harus mengumpulkan serta meneliti dan memilah arsip arsip dari Belanda, Australia, Inggris dan sejumlah Museum. Yakni ditemukannya kembali jejak lukisan perupa perupa Indonesia dalam sebuah Vas Kristal yang telah berkeliling dunia dipamerkan dan kini berhasil dipamerkan juga di Pameran Benda Seni Koleksi Istana Kepresidenan bertajuk “Indonesia Semangat Dunia” tahun ini. Dan arsip arsip tersebut juga dipamerkan dalam pameran ini dalam kategori Pameran Non Tema, tukasnya.
(tjo; foto ist