SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Sekolah Pantai Indonesia (SPI) yang dilaksanakan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kembali menggelar kegiatannya di 5 ( lima) Kabupaten/Kota dengan melibatkan ribuan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dari Sabang hingga Merauke sepanjang 2017 ini. Adapun Kabupaten/Kota yang terlibat diantaranya Kota Sabang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Kepulauan Seribu, Kabupaten Pangandaran, dan Kabupaten Merauke.
Sekolah Pantai Indonesia (SPI) merupakan implementasi dari Gerakan Cinta Laut (Gita Laut) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia yang telah dilaksanakan sejak tahun 2013. Kegiatan ini dilakukan melalui penyadaran masyarakat untuk usia dini dengan menerapkan prinsip dari, oleh dan untuk siswa melalui konsep 4A (Amati, Analisa, Ajarkan, Aksi). Kegiatan SPI telah digagas sejak tahun 2013 dan diimplementasikan di 26 provinsi.
Terpilih sebagai pelaksanaan SPI Tahun 2017 dari Kabupaten Indramayu yakni Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Mitra Maritim Karangsong dan SMK Hasanudin Kandanghaur; dari Kabupaten Kepulauan Seribu Jakarta yakni SMKN 61 Jakarta; dari Kabupaten Pangandaran yakni SMPN 1 Pangandaran; dari Kota Sabang yakni SMPN 2 Sabang; dan dari Kabupaten Merauke terpilih yakni SMPN Buti, SMAN 2, SMAN 3 dan KPG Khas Papua Kabupaten Merauke.
SMK Mitra Maritim Karangsong dan SMK Hasanudin Kandanghaur Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat mengangkat isu pencemaran pesisir sebagai fokus dalam Sekolah Pantai Indonesia di Kabupaten Indramayu.
SMKN 61 sebagai peserta SPI Kepulauan Seribu melakukan transplantasi karang sebagai upaya rehabilitasi terumbu karang lewat pencangkokan atau pemotongan karang hidup yang selanjutnya ditanam di area yang rusak atau lahan kosong.
Ekosistem terumbu karang menyajikan pemandangan indah di bawah laut dan berperan sebagai pelindung pesisir dari abrasi dan sedimentasi karena kemampuannya meredam arus yang datang dari laut lepas. Sebagai sumber ekonomi, ekosistem terumbu karang menghasilkan ikan karang, udang, teripang, dan kerang mutiara serta memberi tempat hidup yang nyaman bagi organisme bawah laut lain.
Adanya degradasi lingkungan telah berdampak pada keanekaragaman hayati laut. Pada ekosistem terumbu karang telah terjadinya pemutihan (bleaching) akibat hilangnya alga simbion Zooxanthellae di dalam jaringan karang tersebut. Pemulihan kondisi terumbu karang sangat diperlukan agar keberlangsungan peran ekosistem ini dapat terjaga.
SMPN 1 Pangandaran dalam pelaksanaan Sekolah Pantai Indonesia memilih tema pencemaran pesisir di Pangandaran dengan aksi bersih pantai. Kegiatan Aksi Sekolah Pantai Indonesia Pangandaran tahun 2017 mengambil tema PANGANDARAN BERSEKA (Bersih, Sehat dan Kajojo). Pemilihan tema pencemaran mengingat Kabupaten Pangandaran merupakan salah satu tujuan wisata di Provinsi Jawa Barat.
SMP Negeri 2 Sabang telah terpilih sebagai pelaksana SPI tahun 2017 mengangkat isu yang sangat penting bagi daerah wisata seperti Sabang, yaitu pencemaran pesisir. Sedangkan sebagai pelaksana SPI di Kabupaten Merauke, SMPN Buti, SMAN 2, SMAN 3 dan KPG Khas Papua Kabupaten Merauke mengangkat isu pelestarian ekosistem mangrove dan pencemaran pesisir. Mereka melaksanakan rangkaian kegiatan terkait dengan penanaman mangrove dan pencemaran pesisir.
Bersih Pantai
Sementara itu kegiatan bersih pantai terkait SPI di Kabupaten Indramayu melibatkan 400 peserta yang terdiri dari siswa/siswi SMK Mitra Maritim Karangsong dan SMK Hasanudin Kandanghaur serta siswa SD, SMP, SMK dan perguruan tinggi di sekitar lokasi kegiatan. Kegiatan bersih pantai dilaksanakan sepanjang Pantai Karangsong. Dan sampah yang terkumpul kemudian diangkut oleh tim dari Dinas Kebersihan untuk dibuang pada tempat pembuangan akhir.
Sedangkan 100 orang pelajar dan guru SMKN 61 Jakarta di Kepulauan Seribu
melskukan transplantasi karang yang mempercepat regenerasi terumbu karang sehingga mampu memulihkan kembali ekosistem terumbu karang. Metode yang digunakan pada transplantasi itu adalah metode rak yang membentuk huruf SPI DKI. Setiap rak diisi lima puluh bibit karang yang direkatkan dengan substrat semen. Kepala SMKN 61 Jakarta bahkan akan memasukkan kegiatan SPI ke dalam muatan lokal (mulok) di sekolah.
Di Kabupaten Pangandaran, siswa siswi peserta SPI bertempat di lokasi Sekolah SMPN 1 Pangandaran melaksanakan kegiatan Aksi Bersih Pantai yang diikuti 50 peserta SPI dan 320 orang siswa siswi kelas 7 SMPN 1 Pangandaran bertempat di Pantai Barat Pangandaran, Tollgate Pantai Pangandaran; dan di Panggung Terbuka Komplek Taman Marlin Pangandaran. Selain kegiatan bersih pantai, juga dilaksanakan lomba fotografi dengan tema Aksi Bersih Pantai serta ditutup dengan pertunjukan seni budaya tarian rampak kendang oleh siswa SMPN 1 Pangandaran.
Aksi Bersih Pantai siswa/i SMP Negeri 2 Sabang dan SMP lainnya di Kota Sabang serta para Panglima Laot dan masyarakat pesisir melibatkan 550 peserta. Aksi serentak dilaksanakan di 11 titik Kota Sabang, mulai Ujong Karang, Anoi Itam, Balohan, Jaboi, Beurawang, Keunekai, Iboih, Ie Meulee, Paya Keunekai, Pria Laot, hingga Ujong. Selain Aksi Bersih Pantai juga diberikan bantuan berupa alat kebersihan serta demo kerajinan tangan dari bahan sampah pantai.
Terakhir kegiatan Aksi berupa penanaman 100 bibit mangrove dan Bersih Pantai melibatkan 250 peserta terdiri dari siswa SPI dan masyarakat Kelurahan Samkai dan Kelurahan Karang Indah bertempat di pesisir Pantai Lampu Satu Kabupaten Merauke. Selain itu, dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian mangrove dan kebersihan pantai juga dilakukan penyebaran informasi melalui pembagian stiker kepada pengendara mobil/motor di Jalan Raya Mandala serta pemasangan papan himbauan di wilayah pesisir Pantai Lampu Satu dan sekitarnya.
Kegiatan SPI dilakukan melalui penyadaran masyarakat untuk usia dini kepada pelajar dengan menerapkan prinsip dari, oleh dan untuk siswa melalui konsep 4A (Amati, Analisa, Ajarkan, Aksi). Implementasi 4A disesuaikan dengan tema dan kondisi lingkungan setempat masing-masing. Kegiatan ini sebagai salah satu movement bentuk penyadaran bagi generasi muda agar lebih mengenal budaya bahari, diharapkan dengan adanya Sekolah Pantai Indonesia ini dapat tertanam rasa cinta akan laut sejak usia dini.
(gha; foto dok