SUARAINDONEWS.COM, Mojokerto-Upaya pemulihan kesehatan masyarakat, perekonomi hingga pemulihan sosial masyarakat yang terdampak covid 19 terus dilakukan oleh pemerintah, tak terkecuali Kementrian Tenaga Kerja secara paralel terus melakukannya. Dan pemerintah di dalam mengalokasikan anggaran di APBN nya secara simultan untuk penanganan kesehatan, recovery ekonomi, bantuan sosial, dan sebagainya. Termasuk mengerahkan seluruh kementerian dan lembaga di minta oleh Presiden melakukan refocusing anggarannya.
Demikian dijelaskan Menteri Ketenagakerjaan RI, Dra HJ Ida Fauziah MSi saat didampingi Bupati Mojokerto Jawa Timur, H Pungkasiadi SH, Ketua PBNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar, Ketua PCNJ Mojokerto KH Abdul Adhim Alwy.
Oleh karena itu, seperti biaya-biaya perjalanan dinas yang tidak penting tidak usah lagi. Digunakan semuanya untuk menangani covid. Kementerian Ketenagakerjaan bisa secara langsung menangani dampak-dampak covid, dan salah satu yang terdampak adalah pesantren.
“Karena pesantren adalah lembaga pendidikan dengan sarana terbatas dengan kapasitas kecil tapi di maksimalkan oleh pesantren. Kalau pesantren harus melakukan protokol kesehatan maka negara harus hadir bagaimana pesantren tetap produktif mengajarkan ilmu-ilmu agama tapi tetap juga menjaga kesehatannya,” papar Menteri Ida Fauziah.
Salah satu upaya Kementrian Ketenagakerjaan mewujudkan hal tersebut yakni dengan membentuk Program Sanitasi Lingkungan yang bersih di pesantren, membangun jamban-jamban, membangun westafel untuk cuci tangan yang diberikan kepada pondok pesantren dengan mempekerjakan mereka yang menjadi korban PHK untuk membangun sarana-sarana tersebut.
“Ini salah satu cara kita melakukan refocusing anggaran-anggaran kita. Sekarng kami lakukan adalah seluruh BLK-BLK yang ada yang dikelola oleh Kementerian Ketenagakerjaan kami arahkan untuk penanganan Covid 19. Jadi seperti BLK garmen bikin masker, bikin APD, BLK yang lain bikin washtafel, dengan kata lain seluruh perangkat untuk penanganan covid dilakukan oleh BLK-BLK,” terangnya.
“Jadi dalam situasi yang sulit ini, dimana sesungguhnya janji Allah, janji Allah Inna ma,al usri yusroo, disitu ketika Allah memberikan kesulitan kepada kita, Allah juga memberikan jalan kepada kita tinggal bagaimana kita cari sesungguhnya jalan yang sudah disiapkan oleh Allah. Saya kira tugas seluruh pembantunya pak presiden sekarang semuanya harus mikiri gimana caranya bisa mengatasi Covid 19 dengan seluruh resources yang dimilliki oleh Kementrian dan Lembaga,” jelasnya lagi.
Selanjutnya seperti masker, APD, hand sanitizer, dan seluruh program di Kementrian Ketenagakerjaan telah diorientasikan dan didonasikan untuk saudara-saudara kita yang terimbas pandemi Covid 19, ter-PHK dan yang di rumahkan.
Pada kesempatan tersebut, Menteri Ketenagakerjaan RI, Dra, Hj, Ida Fauziyah MSi pun memaparkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia sebenarnya sudah bagus dibandingkan negara-negara lain pada kwartal pertama, dimana negara-negara lain sudah minus.
“Alhamdulilah kita 2.9 persen pertumbuhannya. Tetapi kemungkinan akan minus sampai 3 persen. Jika minus berarti akan berdampak pada jumlah pengangguran kita yang akan meningkat, banyak yang di PHK, banyak yang di rumahkan. Kita masih bersyukur minusnya di angka 3 persen saja karena banyak negara-negara maju pun seperti Amerika minusnya di angka 8 persen. Bahkan negara Cina, juga mengalami hal yang sama. Maka itu, pihaknya sangat optimis, seperti World Bank, IMF memprediksi negara kita akan cepat pulih dari keadaan ini, sampai banyak yang memprediksi pertumbuhan ekonomi negara kita akan tumbuh di angka 8 persen,” paparnya di tengah kunjungan ke warga Mojokerto, Jawa Timur.
IIni suatu prediksi yang sangat optimistik, maka dirinya berharap disaat kita mengalami kondisi yang seperti sekarang ini yang tidak boleh hilang adalah dengan tidak menyalahkan satu sama lainnya. Banyak negara mengatakan Indonesia bisa survive dari kondisi krisis sekarang ini adalah karena Indonesia memiliki kelebihan gotong royong dan semangat keguyuban masyarakatnya, ujarnya bangga.
Jadi jika dilihat sebenarnya perbandingan pertumbuhan ekonomi di desa dan di kota, lebih tinggi adalah di kota. Tapi kenapa masyarakat di desa bisa survive?.Karena adanya kegotongroyongan. Sehingga kelebihan inilah yang negara-negara lain menganggap bahwa Indonesia akan bisa survive menghadapi krisis seperti sekarang ini karena kemampuan kita menjaga antar sesama.
(tjo; foto ist