SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Samuccaya perhelatan musik Dewa Budjana di lima kota untuk menuju Konser Utama album terbarunya Mahandini, tidak saja menjadi pembuktian totalitas Budjana dalam bermusiknya. Tetapi sekaligus juga penghargaannya pada seorang perempuan Klungkung yang luar biasa, yang dengan gigih melawan penjajah Belanda. Dia Raja Perempuan Klungkung Pemberani yang akan menjadi Pahlawan Nasional, Ida I Dewa Agung Istri Kanya.
Disamping Ida I Dewa Agung Istri Kanya juga seorang sastrawan yang kerap menggubah dan membuat kidung-kidung. Dimana pada masanya, Seni Makekawin atau Mebebasan berkembang pesat. Disamping dia juga seorang Raja Kawi atau Rakawi, pengarang besar (pengawi) pada zamannya. Karena itu dia mendapat nama Naranatha Kanya(dalam Astikayana), Wirya Kanya (dalam Babad Dalem), Nrpakanya (dalam Prthadharma), di samping Nrpatiwadhu, Rajadayita, juga Narendra Dayita. Dan karya-karyanya yang terkenal antara lain: Pralambang Bhasa Wewatekan dan Kidung Padem Warak, yang mengisahkan peristiwa-peristiwa yang paling mengesankan dalam hidupnya.
Lewat lagunya bertajuk Queen Kanya yang ada di album Mahandini ini, Budjana mempersembahkan lagu tanpa syair dengan sejumlah bebunyian Bali yang khas yang ditingkahi kepiawaian harmonisasi dari gitar yang dimainkannya bersama instrumen lainnya yang dimainkan Saat Syah, Shadu Rasjidi, Demas Narawangsa, Marthin Siahaan dan Irsa Destiwi. Sebuah lagu yang mengekspresikan kecintaan, kerinduan serta semangat pantang menyerah dari Raja Perempuan Klungkung tersebut.
Secara keseluruhan perhelatan Budjana di 5 Kota (Purwokerto, Cirebon, Yogyakarta, Semarang dan Solo) sebagai sebuah untaian atau Samuccaya yang di dukung oleh Santika Hotel Group dan Lemmon.id selaku promotor, disamping sejumlah sponsor lainnya. Dan Ballroom Santika Hotel akan menjadi tempat perhelatan Samuccaya Budjana to Mahandini di kota kota tersebut, jelas Lemmy Ibrahim selaku CEO Lemmon.id di Studio Lemmon.id di Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Sedangkan menuju Konser dengan format yang lebih besarnya lagi di Jakarta, diproyeksikan bakal di helat November atau Desember di penghujung tahun ini, tambah Lemmy Ibrahim, yang juga seorang drummer tersebut.
Budjana pun menegaskan bahwa setidaknya ada satu atau dua lagu dari album terbarunya Mahandini akan dimainkannya dalam untaian perhelatan di 5 Kota ini. Selain lagu lagu lainnya yang berasal dari sejumlah album yang pernah dirilisnya seperti Nusa Damai, Gitarku, Samsara, Home, Dawai in Paradise, Joged Kahyangan, Surya Namaskar, Hasta Karma atau Zentuary.
Di akhir perbincangannya, Dewa Budjana yang selalu membawa warna musiknya lewat harmonisasi bunyi bunyian nusantara yang dipadukan dengan alat alat musik modern, merasa mendapat dukungan penuh dari semua pihak sehingga mimpi mewujudkan album ke-10 nya ini, Mahandini, dapat terealisasi yang semula direncanakan pertengahan tahun ini.
Konser Samuccaya Mahandini Dewa Budjana berlangsung di Purwokerto (12 September), Cirebon (13 September), Yogyakarta (18 September), Semarang (20 September) dan Solo (25 September).
(gha; foto tjo