SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Meski baru seumur jagung perjalanannya, PayPro Indonesia mencanangkan diri menjadi “pemain e-money terdepan di Indonesia”. Bahkan di tahap awal pengembangan PayPro ini, menargetkan 7 juta downloader aktif dapat diraih melalui jejaringnya yang melingkupi Jabodetabek, demikian ditegaskan David Santoso selaku Direktur PayPro yang didampingi Heidi Bokau, Chief Marketing PayPro.
Diresmikan di Bursa Efek Jakarta (17/05) oleh Direktur Penilaian Perusahaan, Bursa Efek Indonesia, Samsul Hidayat, bersama Heri Sunaryadi, Komisaris Utama Paypro, PayPro telah menegaskan kehadirannya sebagai salah satu penyedia layanan transaksi digital. Sekaligus disiapkan untuk mampu bersaing dalam era transaksi non-tunai.
Seperti diketahui Gerakan Nasional Non Tunai(GNNT) telah dicanangkan oleh Bank Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penggunaan instrumen nontunai. Sehingga berangsur-angsur terbentuk suatu komunitas atau masyarakat yang bertransaksi nontunai dengan menggunakan instrumen nontunai (Less Cash Society/LCS) dalam kegiatan ekonominya.
Untuk mendukung tujuan tersebut, PayPro hadir dalam bentuk aplikasi (online) dan electronics card (offline), sehingga lebih mempermudah akses, aman dan handal saat digunakan masyarakat untuk beragam transaksi sehari-hari, tambah David.
Sedangkan Heidi Bokau, Chief Marketing PayPro, memaparkan bahwa dengan jejaring PayPro di 12.000 Alfamart, 15.000 Indomart, 2.000 merchant, dan 70.000 ATM serta 100.000 Outletnya yang tersebar, PayPro dapat digunakan sebagai solusi praktis pembayaran transaksi, baik untuk kebutuhan sehari-hari, transportasi seperti KRL Commuter Line dan Grab, atau di merchant-merchant terkemuka antara lain The Coffee Bean, Gramedia, Haagen Dazs, Puyo dan sebagainya, transaksi transfer atau pembayaran antar bank, pembayaran asuransi premium BPJS, Jiwasraya, dan Tokio Marine, atau untuk membayar berbagai tagihan mulai dari listrik, air, telepon dan sebagainya.
Mobile Bill Payment “PayPro” yang memudahkan masyarakat bertransaksi tanpa harus membawa dompet ini, juga memberikan penawaran menarik, berupa cash back spesial bagi pengguna PayPro. Sebut saja seperti cashback 20 persen untuk transportasi naik KRL, belanja harian di Alfamart dan Indomart, juga bagi tagihan dan token listrik, serta pembayaran BPJS. Sementara cashback
40 persen berlaku untuk transaksi Grabbike atau Grabcar.
PayPro yang dapat di install melalui Googleplaystore maupun Appstore, semakin menarik dengan adanya fltur pembayaran menggunakan “QR code”, selain secara online dan offline. Hal ini menunjukkan kesiapan PayPro untuk bersaing dalam pembayaran digital kebutuhan life-style, lanjut Heidi.
Oleh karena itu, sudah menjadi komitmen PayPro untuk menjadi aplikasi terdepan dalam memberikan solusi bertransaksi untuk beragam keperluan masyarakat. Salah satu wujud untuk merealisasikan komitmen tersebut, adalah menjadikan PayPro layanan transaksi digital yang terbuka untuk semua, dengan cukup mendaftarkan nomor ponsel apapun operatornya tanpa harus memiliki rekening bank. Ini membuat transaksi-transaksi yang dilakukan dengan PayPro bisa dikatakan independen, tegas David Santoso.
PayPro yang dapat diakses melalui seluruh operator komunikasi, jelas Chief Marketing Officer (CMO) PayPro, Heidi Bokau, memastikam bahwa sebagai mitra strategis penjualan dan pemegang lisensi uang elektronik, setiap pengguna PayPro dipastikan akan memiliki fasilitas untuk membayar transaksi apapun, dengan cara yang sangat mudah, hanya dengan satu aplikasi dari smartphone.
Pastinya, berbagai manfaat dapat dirasakan dengan bertransaksi nontunai. Pertama kepraktisan bertransaksi dan keamanan dalam membawa instrumen non tunai dibandingkan dengan uang tunai. Kedua, efisiensi biaya antara biaya produksi instrument nontunai dengan biaya pencetakan, peredaran serta pengelolaan uang tunai tunai. Ketiga, pencatatan transaksi secara otomatis sehingga memudahkan dalam menghitung aktivitas ekonomi. Hal tersebut tentu dapat mencegah underground economy yang umumnya dilakukan dalam bentuk tunai. Keempat, penggunaan alat pembayaran non tunai juga akan meningkatkan sirkulasi uang dalam perekonomian (velocity of money).
(tjo; foto gha