SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-PT. PAL, PT. PINDAD, dan Bank Exim Indonesia mulai merambah peluang perdagangan dan investasi dengan para pelaku usaha Afrika Selatan melalui Indonesian-South African Business Forum di Southern Sun Hotel, Cape Town, Afrika Selatan.
“Peningkatan ekspor ke Afrika Selatan secara konkret dan aktif diharapkan mampu meningkatkan nilai produk ekspor Indonesia sebagai salah satu faktor penggerak perekonomian,” ungkap Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Johannesburg, Pontas Tobing.
Indonesian-South African Business Forum yang resmi dibuka oleh Menlu Retno Marsudi, dilaksanakan atas kerja sama ITPC Johannesburg, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Cape Town, serta Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia.
PT. PINDAD dan PT. PAL pada pertemuan telah mengawali sejumlah kerja sama strategis dengan beberapa perusahaan alat utama sistem senjata (alutsista) asal Afrika Selatan. Sementara Bank Exim Indonesia pada forum bisnis ini mendukung pembiayaan melalui inisiatif National Interest Account (NIA), yang mempermudah pembiayaan bagi para eksportir dan importir untuk melakukan transaksi pembayaran atas pembelian produk ekspor dari Indonesia.
Menlu Retno menyampaikan, Indonesia dan Afrika Selatan memiliki sejarah yang kuat inisiasi kerja sama Konferensi Asia Afrika. Karenanya tahun ini, Indonesia sebagai Ketua Indian-Ocean Rim Associaton (IORA) akan menyerahkan kepemimpinannya kepada Pemerintah Afrika Selatan sebagai Chairman selanjutnya.
Perwakilan perdagangan Indonesia akan terus berupaya memberikan andil maksimal dan peran penting dalam meningkatkan ekspor produk Indonesia ke seluruh dunia, ujar Pontas.
Sementara pihak pelaku usaha yang diwakili KADIN Komite Afrika juga mendukung upaya Pemerintah Indonesia membuka pasar di Afrika Selatan, tambah Ketua KADIN Komite Afrika Mintardjo Halim.
Kinerja Perdagangan Indonesia-Afrika Selatan Neraca perdagangan Indonesia dengan Afrika Selatan periode Januari-November 2016 tercatat surplus sebesar USD 407,6 juta atau meningkat sebesar 1,1%. Dibandingkan periode yang sama pada tahun 2015 yang hanya tercatat sebesar USD 403,1 juta. Nilai ekspor Indonesia ke Afrika Selatan pada periode tersebut tercatat USD 681,5 juta dan impor Indonesia dari Afrika Selatan tercatat sebesar USD 273,9 juta.
Hal tersebut sejalan dengan harapan Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan ekspor, perusahaan Indonesia semakin menunjukkan agresivitasnya menggarap pasar nontradisional sebagai tujuan ekspor, khususnya di benua Afrika. (tjo/tony)