SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Anggota DPR RI Nuroji menyayangkan Pemkot yang menelantarkan aset cagar budaya di kota Depok. Tidak terurusnya beberapa cagar budaya di kota penyanggga ibukota tersebut menunjukkan Pemkot kurang memiliki perhatian terhadap hal-hal menyangkut kebudayaan dan kesenian.
Pernyataan Nuroji dilontarkan Senin (7/11/2016) atas terbengkalainya rumah Pondok Cina dan rumah Cimanggis. Kedua peninggalan sejarah kota Depok itu kondisinya sangat memprihatinkan dan kurang terawat. Rumah Pondok Cina selain bangunannya yang rusak, saat ini berada dalam penguasaan pengembang Margo City dan Hotel The Margo.
Sedangkan Rumah Cimanggis yang pernah menjadi persinggahan Gubernur Jenderal VOC Petrus Albertus van Der Parra, kondisinya tak kalah mengenaskan. Bangunan yang berdiri di Cisalak Pasar, kecamatan Sukmajaya itu atapnya jebol. Bahkan untuk memasuki rumah tersebut, petugas keamanannya meminta tarif Rp500ribu.
“Pemkot Depok masih sangat kurang perhatian terhadap hal-hal menyangkut kebudayaan dan kesenian, ” kata politisi dari Fraksi Gerindra itu melalui pesan singkatnya.
Meski sudah ada Perda terkait cagar budaya yang ada di kota Depok, tapi Nuroji menyesalkan Pemkota hingga saat ini belu mendukung dalam impelementasi an dari segi anggaran. “Karena itu Dewan Kesenian Depok (DKD) berkeinginan mendorong Pemkot Depok lebih memperhatikan hal tersebut, ” kata legislator dapil Jabar VI yang juga Ketua DKD itu.
Ditanya adanya pungutan Rp500 ribu itu, Nuroji mengatakan tarif yang dipasang petugas keamanan Rumah Cimanggis itu mungkin dianggap sebagai situs pribadi, bukan untuk umum. “Makanya dipatok komersil kayak gini. Namun kalau dikelola oleh Pemkot atau kerjasama, ya gaboleh mahal seperti itu, ” lanjutnya.
“Ini orang ga sadar wisata. Untuk kepentingan pelestarian Pemkot (Depok-red) harus turun tangan, ” katanya.(Bams/EK)