SUARAINDONEWS.COM, Jayapura-Anggota MPR Willem Wandik, S.Sos mengatakan kondisi politik di wilayah Papua kembali akan dipanaskan menjelang pemilihan beberapa kepala daerah termasuk juga pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Papua pada tahun 2018 ini. Willem menjadikan momentum Pilkada sebagai media untuk melakukan Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan yang kali ini penyelenggaraannya di laksanakan di Papua yaitu kabupaten Jayapura.
Hal itu dilakukan sebagai salah satu upaya untuk tetap menjaga Negara Kesatuan Repulik Indonesia (NKRI) di Tahun Politik ini khususnya Wilayah Papua karena NKRI (bentuk Negara ) merupakan bagian dari Empat Pilar Kebangsaan selain Pancasila (sebagai Dasar dan Ideologi Negara), UUD 1945 (Konstitusi Negara), dan Bhineka Tunggal Ika (Semboyan Negara).
Willem menyampaikan bahwa Tanah Papua yang memiliki ratusan macam suku, bahasa dan 5 wilayah adat akan diuji pada tahun politik ini, apakah masyarakat Papua mampu menjadikan beragam agama, adat istiadatnya serta budayanya sebagai modal sosial untuk membangun kejayaan bangsa dan tanah Papua atau kah justru kebalikannya.
“Hal ini dirasa menjadi cukup penting bagi masyarakat Papua didalam mendukung upaya terus-menerus keberlanjutan eksistensi masyarakat dan wilayah Papua di bumi NKRI ini, “ kata Willem saat melakukan sosialisasi empat pilar di aula Sekolah Tinggi Teologia (STT) GIDI kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu (10/2/2018).
Menurut Willem Provinsi Papua termasuk dalam wilayah yang memiliki cukup tinggi tingkat konfliknya sehingga kondisi ini harus diantisipasi bersama dengan melibatkan semua komponen masyarakat dan Pemerintah Daerah. Selain itu juga dibutuhkan peran dari tokoh-tokoh adat, tokoh-tokoh agama, kepala-kepala suku dan serta para calon kepala daerah yang akan mencalonkan kembali dan yang baru akan mencalonkan di Pilkada serentak. “Kami harap mereka dapat secara bersama-sama mendinginkan suasana panas dari efek Pilkada ini di wilayah Papua, ” ujarnya.
Politisi dari Fraksi Partai Demokrat itu menyampaikan bahwa Provinsi Papua akan melaksanakan Pilkada serentak pada akhir Juni 2018, pemilihan untuk Bupati dan Wakil bupati di 7 (Tujuh ) wilayah kabupaten yaitu Deiyai, Paniai, Puncak, Mimika, Mamberamo Tengah, Biak Numfor dan Jayawijaya dimana dari 7 kabupaten yang menyelenggarakan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati, terdapat 11 pasangan calon Bupati dan Wakilnya yang diusung oleh partai politik. Sementara itu, 13 calon perseorangan akan bertarung di lima (5) wilayah kabupaten, serta disaat yang sama juga akan diadakan dan diselenggarakan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Papua.
“Tercatat 12 partai politik yang ikut mengusung masing-masing calon kepala daerah di Tanah Papua pada tahun 2018 ini, “ kata anggota komisi V DPR itu.
Willem mengatakan tahun politik di 2018 ini akan terus berlanjut sampai tahun 2019 dengan dilaksanakannya pemilihan serentak mulai dari pemilihan anggota DPRD Kabupaten dan Kota, DPRD Provinsi, dan pemilihan anggota DPR RI serta pemilihan Presiden, Gubernur, Bupati dan Walikota sehingga suasana akan bertambah panas nantinya.
“Oleh sebab itu, kondisi politik yang terjadi pada masyarakat Papua di Pilkada 2018 ini, akan menjadi gambaran miniatur kondisi politk secara keseluruhan di NKRI dalam rangka Pemilu yang akan datang, “ kata wakil rakyat dapil Papua itu.
Dalam sesi penutupan pelaksanaan kegiatan sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, Willem Wandik secara simbolik memberikan buku Empat Pilar Kebangsaan kepada salah satu peserta yang hadir dan berpesan agar seluruh lapisan masyarakat baik yang terdiri dari unsur elemen terkecil sampai yang terbesar kiranya dapat bersama-sama secara aktif mendukung eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia di tanah Papua.(bams/)