SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Hampir tiga tahun bekerja di warung kelontong di pelosok daerah di wilayah Kota TP, tak pernah terbayangkan oleh Dek RA yang mencoba peruntungannya untuk memperbaiki nasib kehidupan keluarganya, harus berakhir dengan pelecehan serta penodaan seksual yang dilakukan oleh sang Boss Kelontong bersama Menantunya.
Bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Semua berawal dari keinginan Dek RA yang selepas lulus sekolah ingin dapat segera bekerja untuk membantu orang tuanya di desa. Peruntungan nasib rupanya berpihak pada Dek RA, karena tanpa harus menunggu lama melalui hubungan baik saudaranya di Tangerang, Dek RA diterima bekerja di Toko Kelontong NAGA terbesar di Kota TP ini.
Tahun-tahun pertama bekerja merupakan tahun-tahun yang menggembirakan karena Dek RA mampu bekerja cakap dan teliti dalam hal melayani para pembeli di Toko Kelontong Naga yang terkenal di daerah TP itu. Pujian tidak saja datang dari para pembeli, namun juga dari Sang Boss Pemilik Toko Kelontong Naga, keluarga dan mantu sang boss.
Tak heran berkat kecakapan dan ketelitiannya itu, Dek RA, perlahan dipercaya untuk mengelola keuangan toko oleh sang Boss sebagai juru tagih dari para pembeli yang kerap menunggak. Bahkan Dek RA yang sebelumnya biasa pulang tak terlalu malam, kini harus pulang agak larut malam semata untuk membantu merapikan pembukuan keuangan Toko Kelontong Naga, yang memang cukup besar di daerah TP itu.
Kerapnya Dek RA selalu berdua bersama sang Boss untuk membantu merapikan pembukuan toko, membuka kesempaatan sang Boss Toko Kelontong Naga untuk melakukan pelecehan seksual kepada Dek RA. Tak hanya sekali, namun berkali-kali, meski Dek RA selalu menolaknya dengan sekuat tenaga. Tapi apa daya Dek RA, gadis desa itu, selalu diancam oleh Sang Boss untuk tidak mengadukannya kepada sang isterinya yang tengah mengidap penyakit. Apalagi ancamannya selalu berujung pada ingin dikeluarkannya dia dalam pekerjaan yang menopang kehidupan keluarganya tersebut.
Pernah suatu ketika, beberapa kali Dek RA berniat ingin keluar dari pekerjaannya, tapi lagi-lagi sang Boss berhasil membujuknya di hadapan keluarga dan orangtuanya. Apalagi sang isteri Boss juga membujuknya. Sehingga mau tidak mau, dengan rasa berat hati, dan perasaan yang hancur dalam ketidakberdayaan, Dek RA kembali bekerja di Toko Kelontong ini dan hari-hari panjang pelecehan seksual pun berlangsung kembali.
Tidak sampai disana saja, mantu sang Boss yang kerap juga membantu merapikan pembukuan keuangan Toko Kelontong Naga, ternyata turut juga melancarkan rayuan mautnya kepada Dek RA. Dimana dengan cara kasar, dipaksa dibawah ancaman, Dek RA pun berhasil dinodai. Lagi-lagi penodaan tersebut terjadi berulang kali terhadap Dek RA yang tidak berdaya atas tekanan ancaman psikologis.
Sampai kapan penderitaan yang dialami Dek RA akan berakhir, tak hanya dilecehkan tapi sekaligus juga dinodai oleh sang Boss dan Menantunya. Apakah kisah bejat keluarga terhormat di Kota TP akan berakhir dengan kebenaran dan keadilan bagi Dek RA ? Atau justeru berujung derita panjang dibalik bui di ujung kisah pilu ini?
(Diceritakan Dek RA pada Redaksi di Kota TP; foto ilustrasi)