SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Elemen buruh dan mahasiswa menggelar peringatan Hari Buruh pada Sabtu (1/5/2021) yang dipusatkan di sekitar Istana Negara dan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK). Buruh berasal dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), serta perwakilan BEM se-Indonesia.
Mereka terlihat berkumpul di sekitaran Patung Kuda dan Gedung Indosat, Jakarta Pusat, untuk mengikuti tes usap antigen saat mengikuti peringatan Hari Buruh. Fasilitas tes usap untuk peserta aksi May Day disediakan oleh Bidang Kedokteran Kesehatan Polda Metro Jaya.
“Tes ini untuk mengetahui kondisi tubuh kita apa mengandung virus Covid-19 atau tidak sehingga kita sama-sama menjaga,” kata seorang peserta aksi dari mahasiswa Cecep Sabarudin di Jakarta, Sabtu (1/5/2021).
Sejumlah peserta dari kalangan buruh juga ikut tes antigen. Mereka tertib antre mendaftar dan mengikuti tes usap antigen. Pihak kepolisian menyediakan dua tenda untuk tes usap antigen yakni di Silang Monas dan Patung Kuda tepatnya di depan gedung Indosat. Satu tenda dilayani oleh dua orang tim medis dan beberapa personel Biddokes Polda Metro Jaya.
Perwakilan buruh dan mahasiswa menyampaikan orasinya dalam peringatan Hari Buruh di antaranya mencabut dan membatalkan UU Cipta Kerja khususnya klaster ketenagakerjaan karena dinilai merugikan buruh.
Kepala Polda Metro Jaya Irjen M Fadil Imran yang ikut mengamankan aksi buruh tersebut, kemudian mengatar perwakilan perwakilan buruh menuju gedung MK untuk menyampaikan aspirasinya pada peringatan Hari Buruh.
Kapolda Metro Jaya berjalan kaki dari Silang Monas sekitar Patung Kuda Medan Merdeka Barat Daya menuju gedung MK di Jalan Medan Merdeka Barat atau berjarak sekitar satu kilometer.
Dia berjalan beriringan dengan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal dan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea. Mereka berjalan kaki bersama dengan perwakilan lainnya termasuk mahasiswa dan tiba di gedung MK sekitar pukul 11.15 WIB.
Hanya 20 orang perwakilan yang sudah terdaftar, diperkenankan masuk ke gedung MK untuk menghindari kerumunan. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, kedatangannya ke gedung MK untuk meminta MK membatalkan UU Cipta Kerja.
“Kami minta MK cabut dan batalkan UU Cipta Kerja khususnya klaster ketenagakerjaan,” kata Iqbal
Said Iqbal mengatakan, pada peringatan buruh tahun ini, KSPI melibatkan 50.000 ribu buruh, yang tersebar di 24 provinsi, 200 kabupaten/kota dan di 3.000 pabrik
“Untuk di tingkat nasional, aksi akan dipusatkan di Istana dan Gedung Mahkamah Konstitusi,” kata Said Iqbal.
Said memastikan aksi May Day akan mengikuti arahan aparat keamanan dan Satgas Covid-19 untuk mengikuti standar kesehatan pencegahan Covid. Dirinya mengungkapkan peserta aksi juga akan melakukan rapid antigen, memakai masker, hand sanitizer dan menjaga jarak.
Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Polres dan Satgas Covid-19 di daerah setempat. Said Iqbal meminta agar tidak ada larangan terhadap massa buruh yang hendak melakukan aksi May Day.
Said mengungkapkan ada sejumlah tuntutan yang akan disuarakan kaum buruh dalam May Day. Pertama KSPI mendesak pemerintah mencabut dan membatalkan omnibus law UU Cipta Kerja.
“Di mana buruh meminta Hakim Mahkamah Konstitusi memenangkan uji formil dan uji materiil yang diajukan buruh,” ucapnya
Selain itu KSPI juga menyuarakan tuntutannya terkait berlakunya UMSK 2021. (wwa)