SUARAINDONEWS.COM, Banjar-Anggota MPR RI Saiful Rasyid menegaskan bahwa Pancasila sebagai ideologi bangsa adalah bersifat final dan harga mati. Dasar NKRI tak perlu lagi dirancang menjadi sebuah RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP), karna justru itu akan mendistorsi substansi dan makna nilai-nilai Pancasila, sebagaimana yang termaktub dalam Pembukaan dan Batang Tubuh UUD NRI Tahun 1945.
“Tidak boleh ada penafsiran tunggal terhadap Pancasila. Karena Pancasila selain sebagai dasar ideologi negara, juga falsafah bangsa Indonesia yang sudah final, ” ujar Saiful Rasyid saat memberikan sosialisasi Empat Pilar MPR di desa Sungai Tandipah, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Sabtu (18/7/2020).
Saiful Rasyid menjelaskan polemik RUU HIP atas sejumlah pertanyaan yang diajukan para peserta sosialisasi Empat Pilar MPR RI yang sebagian besar merupakan Tokoh Masyarakat di Sungai Tabuk, Banjar.
Menurut Saiful, sesuai amanat UU MD3 menugaskan anggota MPR-RI untuk menyosialisasikan Empat Pilar MPR-RI yaitu Pancasila sebagai Dasar dan Ideologi Negara, UUD NRI Tahun 1945 dan Ketetapan MPR-RI sebagai Konstitusi Negara, NKRI sebagai Bentuk Negara dan Bhinneka Tunggal Ika Sebagai Semboyan Negara
Saiful Rasyid menyatakan RUU HIP yang diajukan atas usul inisiatif DPR RI telah menimbulkan polemik dan berpotensi menimbulkan konflik di tengah masyarakat. Karenanya, jalan satu-satunya untuk meredam kegaduhan di kalangan masyarakat adalah pembatalan pembahasan RUU HIP secara total.
Politikus dari Fraksi Partai Gerindra itu menambahkan RUU HIP tidak tepat jika dipaksakan untuk dibahas oleh DPR RI. Apalagi di tengah pandemi COVID-19 seperti saat ini. “Hadirnya RUU HIP ini dinilai tidak tepat dibahas di tengah masa pandemi. Sebab, hal itu bukanlah menjadi urgensi untuk dibahas saat ini, ” kata wakil rakyat Dapil Kalsel I tersebut.
Saiful menegaskan yang terpenting saat ini, sebaiknya jangan ada upaya mengubah rumusan Pancasila yang sudah final. Hal ini mengacu alinea empat dalam pembukaan UUD NRI 1945. Saat ini yang dibutuhkan bisa bersatu untuk membangun negara lebih baik. Apalagi, saat ini negara sedang menghadapi pandemi Covid-19.
“Maka itu, jangan terus terjebak dengan perdebatan soal RUU HIP. Jangan lagi kembali ke perdebatan lama, lebih baik ke depan, bersatu untuk maju,” katanya Saiful.
Menyinggung polemik RUU HIP, Saiful Rasyid menyebut, saat ini partainya masih mengkaji lebih lanjut mengenai RUU HIP. “Bagi Gerindra kita akan kaji kembali beberapa hal-hal yang menjadi pandangan dari berbagai unsur masyarakat,” tuturnya.(Bams)