SUARAINDONEWS.COM,Jeneponto-Anggota MPR RI Irwan Zulfikar mengatakan Empat Pilar kebangsaan memiliki kedudukan sangat penting mengingat dalam beberapa waktu terakhir ini, semangat kebangsaan mulai luntur karena kurangnya pemahaman dan penghargaan terhadap kemajemukan. Dampaknya, radikalisme dan sikap intoleran kian berkembang.
“Menjaga NKRI ini tidak mudah, dan butuh peran aktif dari masyarakat,” kata Irwan Zulfikar saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) MPR RI tentang sistem ketatangeraan Indonesia dan pelaksanaan UUD NRI 1945 di desa Rumbia, kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Senin (21/1/2019).
Di hadapan kepala desa, perangkat desa dan tokoh masyarakat Rumbi, Jeneponto, Irwan menjelaskan empat pilar kebangsaan itu meliputi Pancasila sebagai Dasar Negara dan Ideologi Negara, UUD tahun 1945 sebagai Konstitusi Negara serta Ketetapan MPR, NKRI sebagai Bentuk Negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara.
Irwan berpendapat dibutuhkan peran masyarakat untuk merawat keutuhan bangsa yang majemuk ini. Semangat keutuhan ini perlu terus dijaga dan ditularkan ke elemen masyarakat lainnya.
“Bagi NKRI sudah final. Mempertahankan keutuhan bangsa ini bukan hanya menjadi tanggungjawab MPR dan aparatur negara, tapi juga menjadi tanggungjawab seluruh elemen masyarakat, ” kata legislator Senayan dapil Sulsel I itu.
Politikus dari Fraksi PAN itu mengimbau masyarakat Jeneponton dan sekitarnya untuk tidak mudah terprovokasi menyikapi informasi yang beredar di media sosial. Menurutnya dalam situasi tahun politik sekarang ini banyak provokasi bernuansa SARA perlu disikapi secara bijak.
“Di tahun politik ini perlu waspada terhadap informasi hoaks yang sengaja disebarkan untuk tujuan memecah belah. Soal pilihan, pilihlah yang benar-benar sesuai aspirasi sahabat-sahabat,” tegas anggota Komisi IV DPR itu.
Irwan mengatakan sosialisasi empat pilar merupakan upaya MPR sebagai lembaga legislative negara yang terus berusaha menghidupkan kembali nilai-nilai perjuangan dan rasa nasionalisme sesuai semangat proklamasi kemerdekaan RI tahun 1945.(Bams)