SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Ada banyak sisi dari sosok seorang KH Abdurrahman Wahid atau yang dikenal luas dengan panggilan Gus Dur. Sebagai pemimpin, Gus Dur adalah sosok yang sangat sederhanaa. Gus Dur menjadi teladan dalam kesederhaaan.
“Bahkan, setelah meninggal pun, Gus Dur adalah seorang yang sederhana. Saat saya berkunjung ke Jombang, makam Gus Dur, juga ayah dan kakeknya sangat sederhana,” kata salah seorang sahabat dekat Gus Dur, Sabam Sirait, saat memberi testimoni dalam haul Gus Dur di kediamaan keluarga Gus Dur di Ciganjur, Jumat (23/12/2016) malam.
Pendiri PDI Peejuangan ini mengaku sangat dekat dengan Gus Dur. Bahkan ia seringkali berbincang berdua membicarakan persoalan-persoalan bangsa. Perbincangan dan diskusi sebagai sahabat karib ini sering terjadi di rumah Gus Dur atau di Kantor PBNU.
Di mata Sabam, Gus Dur adalah pemimpin yang mencintai bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Gus Dur tak pernah membedakan antara satu daerah dengan daerah yang lain; ia mencintai tanah Aceh yang mayoritas muslim sebagaimana juga ia mencintai tanah Papua yang meyoritas beragama Kristen.
“Kita butuh sosok yang mencintai Indonesia setiap jengkal tanah yang ada di Indonesia, bukan hanya satu wilayah saja. Gus Dur mengajarkan itu semua pada kita,” ujar Sabam, dalam acara yang dihadiri Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri.
Menurut Sabam, banyak hal yang bisa dicontoh dari Gus Dur dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Gus Dur misalnya, tidak pernah membedakan dan memperlakukan orang karena perbedaan ekonomi atau sekat-sekat perimordial apapaun. Singkat kata, Gus Dur adalah sosok pluralis sejati dan sangat anti pada setiap diskriminasi.
Gus Dur juga adalah sosok yang haus dengan ilmu pengetahuan. Dia tidak hanya belajar ilmu agama. Akan tetapi belajar ilmu-ilmu lainnya untuk kebaikan kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Maka itu saya berharap agar generasi bangsa ini mencontoh Gus Dur menjadi generasi yang cinta ilmu,” kata Sabam.
Acara ini selain dihadiri Jokowi dan Sabam, juga dihadiri para sahabat Gus Dur yang memberi testimoni seperti Putu Wijaya. Hadir juga Ketua PBNU said Aqil Siradj, Habib Jakfar al-Kaff, serta tiga calon gubernur DKI Jakarta seperti Agus Yudhoyono, Basuki Thahaja Purnama dan Anies Baswedan. Acara ini dihadiri sekitar 10 ribu jama’ah.(Bams)