SUARAINDONEWS.COM, Texas-“Kisah di Hari Minggu” (Sunday Story) karya sutradara Adi Marsono dan “Life of Death” karya Jason Kiantoro, terpilih menjadi dua film pendek yang membawa nama Indonesia di Austin Film Festival (AFF) di Texas, Amerika Serikat tahun ini. Kedua film yang terpilih ini sekaligus menyandang status American Premiere, sebuah status yang ketika karya film untuk pertama kalinya ditampilkan secara publik di negara tertentu. Dan untuk pertama kalinya dalam sejarah, 2 film pendek Indonesia berhasil lolos ke Austin Film Festival di Amerika. Hal ini terwujud berkat kerjasama yang terjadi antara Minikino dengan dukungan Bekraf RI, bersama Austin Film Festival (AFF) di Texas, Amerika Serikat.
Film pendek “Kisah di Hari Minggu” (Sunday Story) karya sutradara Adi Marsono dan “Life of Death” karya Jason Kiantoro, merupakan dua dari lima film pendek yang disertakan Minikino di ajang AFF tersebut. Tiga film pendek lainnya yakni “Ballad of Blood and Two White Buckets” karya sutradara Yosep Anggi Noen yang tahun ini juga mendapatkan status premier dunianya di Toronto International Film Festival. Selanjutnya adalah “C’est La Vie” karya sutradara Ratrikala Bhre Aditya, dan “Pangreh” (The Silent Mob) karya Harvan Agustriansyah.
Hal terpenting lainnya dari ajang AFF ini dimana diusianya yang ke 25 tahun, pertama kalinya AFF membuka pintu kerjasama antar organisasi festival untuk Asia Tenggara. Dan yang membanggakan Indonesia lewat Minikino berhasil menjadi pionir dalam jalur ini. Karena sebagaimana diketahui Austin Film Festival dikenal sebagai sebuah festival film penting dan bergengsi di dunia Internasional, terutama di bidang penulisan skenario film. Banyak nama-nama penulis besar di perfilman Amerika dilahirkan melalui festival ini. Bahkan lima karya film pendek Indonesia yang direkomendasikan Minikino melalui sebuah pintu khusus untuk diseleksi langsung direktur program AFF, untuk kemudian masuk ke dalam program film pendek non-kompetisi di AFF tahun ini.
“Kerjasama antar badan festival film internasional merupakan hal penting untuk dilakukan, karena secara langsung mendorong citra produksi film Indonesia di mata dunia. Hal ini juga tentu membawa harapan baru bagi dunia perfilman di Indonesia, terutama bagi para pembuat film pendek,” jelas Fransiska Prihadi selaku direktur program Minikino.
Seperti diketahui bulan Maret lalu, Minikino menjadi delegasi Indonesia dalam tim yang diberangkatkan Bekraf RI ke SXSW 2018 (South By South West), sebuah trade show terbesar di dunia di Amerika Serikat. Dalam kesempatan inilah Minikino berhasil melakukan pertemuan dan rapat langsung dengan perwakilan Austin Film Festival, untuk kemudian mewujudkan sebuah perjanjian kerjasama dalam bentuk pertukaran seleksi film pendek. Dalam pertemuan ini, AFF menyatakan komitmennya untuk memberi perhatian khusus bagi film-film Indonesia yang direkomendasikan Minikino.
Sebagai badan festival internasional, Minikino telah bekerja sejak 2002 membangun berbagai jaringan internasional sebagai salah satu agenda organisasi. Hal ini secara konsisten dilakukan dan kembali membuahkan hasil ketika dua dari lima film yang direkomendasikan Minikino bisa menembus seleksi yang terkenal sangat ketat di AFF tahun ini.
(gha; foto ist