SUARAINDONEWS.COM, TangerangSelatan-Meraih hidup sehat lahir batin menjadi dambaan siapa pun dan oleh karenanya berbagai upaya kerap dilakukan baik secara medis maupun non medis untuk mencapai hal tersebut. Itulah nampaknya yang dilakukan oleh dokter lulusan Yarsi ini, yang coba memadukan pendekatan medis dan non medis kepada pasien pasiennya.
Adalah dokter Raden Panji Utomo yang kerap membantu pasien pasiennya untuk menyembuhkan diri melalui pendekatan kesehatan holistik yang memadukan cara cara medis dengan non medis.
Karena berdasarkan pengalamannya saat tsunami di Aceh, Raden Panji pernah mempraktekkannya saat menganalisa seorang pasiennya apakah dia terkena gangguan jiwa atau benar benar kerasukan hal yang gaib. Dirinya hanya memberikan sebutir obat penenang kepada sang pasien. Ternyata hanya dengan sebutir obat penenang saja pasiennya dapat terlelap tidurnya. Artinya, secara nalar saja hal tersebut bisa di analisa oleh siapa pun, karena jika memang si pasien kerasukan hal gaib maka sebutir obat penenang saja belum tentu ampuh untuk membuatnya terlelap.
Oleh karenanya, dengan kemampuannya secara medis dan non medis yang dimilikinya (secara turun temurun, red) dokter Raden Panji Utomo pun mencoba mengkolaborasikannya antara pengetahuan medisnya (kedokterannya, red) dengan kemampuan non medis (mengetahui secara supranatural, red) untuk menangani pasien pasiennya ini.
Adapun kemampuannya di luar medis telah dimilikinya sejak belia, dimana kerap Raden Panji melihat kejadian kejadian masa lalu seperti sebuah slide film yang berjalan, atau melihat kembaran-kembaran orang dan masih banyak lagi. Bahkan sebelum tsunami Aceh melanda, dirinya pun telah diberi isyarat
penglihatan air berubah menjadi darah dan ada suara dari langit sangat besar. Dirinya mendengar ada bencana besar di negeri ini. Ternyata besoknya bencana besar tsunami di Aceh, banyak wanita yang menjadi korbannya. Dirinya menyesal karena tidak dapat menyimpulkan apa yang dilihat dan didengarnya itu.
Hal itulah yang menjadi titik penting bagi dokter Raden Panji Utomo untuk selalu berbuat dan langsung melakukannya ketika isyarat tersebut datang kepadanya. Kepada siapa pun, tanpa menunda nundanya. Tentunya, diiringi dengan pengetahuan pengetahuan medis yang dimilikinya. Karena dirinya meyakini untuk hal yang non medis sekalipun pasti bisa dibuktikan pula secara nalar atau logika.
“Saya berusaha untuk melogikakan hal hal yang gaib, biar mereka tau unsur diri kita itu gaib. Jadi seorang dokter itu bisa mendedikasikan secara komprehensif. Seperti saya bertanya kepada temen temen, unsur jiwa itu apa yaa ?Gaib. Lantas bagaimana cara melihatnya? Adakah tanda tandanya? Prilakunya terlihat, tapi jiwanya? Gaib. Dan masih banyak dokter menolak yang gaib. Kita tidak boleh terjebak pula padahal yang Gaib. Apalagi masih banyak orang hari ini memanfaatkan hal gaib. Masih banyak orang orang di bohongin sebenarnya pasien ini sakit, bener benar sakit bukan karena di teluh. Bahkan tidak sedikit sampai banyak mengeluarkan biaya samapai ratusan juta. Jadi saya memiliki tugas berusaha untuk melogikakan hal hal yang gaib, biar mereka tau unsur korelasinya,” jelas dr.Raden Panji Utomo, yang wajahnya sepintas mirip Syahrul Gunawan ini.
Dengan demikian, dirinya berharap untuk dunia kedokteran bahwa kita harus membuka diri untuk berkembang memperdalam ilmu ilmu lainnya yang dibutuhkan masyarakat. Artinya penyakit hari ini berbeda dari penyakit yang lalu karena cara hidup dan cara berfikir orang hari ini betbeda dengan yang lalu. Dan ada baiknya temen temen dokter ini harus mau mempelajari ilmu ilmu yang lain, yang memang kita butuhkan ketika kita dilapangan dari kasus per kasus.
Seorang dokter juga perlu untuk meningkatkan kapasitas pelayanannya, arti pelayanan bahwa kita harus bisa melayani pasien dengan hati bukan dengan akal. Jika kita hanya menggunakan akal, tidak optimal melayani pasien. Jadi kita harus dengan sepenuh hati melayani pasien. Ilmu yang kita punya kita curahkan untuk dapat melayani pasien hingga sembuh dan bisa pulang dengan kondisi yang lebih baik, ujar Panji.
Untuk masyarakat hendaknya berhati hati untuk hidup sekarang, banyaknya penyakit dari faktor makanan yang mengandung zat zat beracun yang kita komsumsi tiap hari tanpa kita sadari. Mulai sekarang dengan adanya COVID dapat memfilter dengan protokol kesehatan pastinya. Protokol kesehatan harus kita ikuti dengan cara menggunakan masker, cuci tangan yang sifatnya wajib dan tetap menjaga jika tidak ada kepentingan tidak keluar rumah dan berkumpul.
Dan terpenting bagaimana masyarakat mampu mengelola pikiran menjaga hati, karena apa jika tidak bisa mengelola pikiran dan hati, maka akan membahayakan beberapa aspek dalam tubuhnya. Khususnya kekebalan tubuhnya akan mudah menurun, karena salah satu kekebalan tubuh berasal dari makanan, fikiran dan pola hidup seperti berolahraga dan tetap berkarya yang dibutuhkan untuk masyarakat.
Untuk harapan kedepannya, bagaimana dunia kedokteran untuk memfokuskan kembali ke herbal. Di dunia kedokteran ada baiknya bagaimana menguatkan herbal dalam satu skema holistik. Bagaimana menguatkan holistik karena kenyataan hari ini obat obat kimia itu semakin banyak dan sifatnya merusaknya sangat kuat untuk organ tubuh kita. Dan tentunya, bagaimana mengkombinasikan ilmu kedokteran dan ilmu yang lain seperti ilmu spiritual yang sifatnya keagamaan, psikologis, yang diambil dari Al Qur’an dan Hadist. Yang dicoba dirangkumkan, diformulakan, menjadi sebuah tatanan ilmu kesehatan yang bisa kita gunakan hari ini dan dimasa yang akan datang, tutup dr.Raden Panji Utomo.
(ck; foto bonki