SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Setiap guru pada dasarnya sangatlah berkeinginan untuk bisa pergi ke luar negeri, bukan hanya untuk berlibur namun yang diinginkan ialah melakukan studi banding ke negara lain yang lebih maju dalam hal pendidikan sehingga dapat menjadi ide untuk guru mengembangkan pendidikan di Indonesia.
Dalam acara bedah buku, Nurmalahayati (Nurmala), sebagai guru asal Surabaya dan juga sebagai penulis buku berjudul ‘Guru (Harus) Ke Luar Negeri !!’ yang diterbitkan oleh Pustaka mediaguru ini, menjelaskan pengalamannya yang ditulis dalam buku saat mendapatkan kesempatan mengikuti pelatihan di Busan, Korea Selatan.
“Buku dengan judul ‘Guru (Harus) Ke Luar Negeri !!’ ini adalah catatan penuh inspirasi dari perjalanan saya waktu mengikuti pelatihan di Busan, Korea Selatan. Dan yang menjadi inspirasi saat pelatihan di korea adalah Indonesia dalam hal ini tidak kalah dengan Korea, Indonesia dalam banyak hal sangat bisa melebihi Korea. Hanya saja guru di Indonesia harus berani punya mimpi untuk bisa berada di depan,” Ujar Nurmala selesai acara bedah buku dan berbuka puasa di Cafe Literasi, Jalan Cipete IV, no 12, Jakarta Selatan, kepada wartawan SuaraIndoNews.com, pada hari Minggu (27/05) lalu.
Lebih lanjut, saat dimintai tanggapanya supaya jejak dirinya bisa diikuti oleh guru di Jakarta. Nurmala mengatakan, bahwa guru-guru di Indonesia sebenarnya iri dengan guru yang ada di Jakarta yang memiliki tunjangan yang besar.
“Guru di Indonesia sebenarnya iri dengan guru yang ada di Jakarta karena memiliki tunjangan yang besar, dan kalau Pemerintah Provinsi (Pemrov) DKI tidak menyediakan akses penghargaan untuk guru ke luar negeri, seharusnya mereka menyisihkan sebagian tunjangan untuk program yang mendidik bukan hanya untuk jalan-jalan, tapi program pelatihan ke luar negeri, supaya dapat menghasilkan mentalitas yang beda karena itu nilai yang tidak dapat dibeli kalau dibandingkan pelatihan yang lain,” jelasnya.
Ditambahkan Iwan Ridwan (Iwan), selaku Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) DKI, setelah mendengarkan hasil bedah buku mengatakan banyak hal yang terutama dapat menjadi ide dan masukan untuk rekan-rekan yang hadir.
“Setiap bedah buku itu asik, dan kenapa Guru ke luar negeri itu untuk studi banding bagaimana bisa melihat pendidikan di luar negeri tentunya ke negara yang pendidikannya lebih maju dan lebih bagus, sehingga bisa menjadi ide untuk guru bisa lebih mengembangkan pendidikan di Indonesia,” jelas Iwan.
Senada dengan Nurmala, Iwan juga mengharapkan hal sama pada Pemprov DKI, ada baiknya jika Pemerintah mau memfasilitasi guru. Seperti Nurmala, yang difasilitasi oleh Pemerintah Daerah Surabaya.
“Saya kira Pemerintah harus mau investasi atau menyisihkan 20 persen dari anggaran pembangunan pendidikan, mungkin sebagian juga disisihkan untuk kepentingan pengembangan profesi guru, supaya bisa seperti Nurmala diberangkatkan ke Korea Selatan oleh Pemerintah Daerah Surabaya. Sehingga dapat mempelajari pendidikan disana dan bisa menerapkannya di sekolah atau di daerahnya masing-masing,” paparnya.
Acara yang berlangsung dari jam empat sore ini dihadiri guru-guru baik dari sekolah negeri dan swasta tidak hanya yang di Jakarta, namun dari Surabaya ikut hadir dalam acara bedah buku ini.(DSK/AMW)