SURAINDONEWS.COM, Sorong-Mengantisipasi adanya lonjakan permintaan barang pokok (bapok) di seluruh Indonesia menjelang Idul Fitri 2017/1438 H, jajaran Kementerian Perdagangan langsung turun ke bawah. Selain rapat kordinasi stabilitas harga, meninjau pasar rakyat, pelabuhan, gudang Bulog dan distributor, juga beberapa ritel modern untuk memastikan kesiapan pasokan bapok dan harga.
Dalam kunjungan kerja ke Sorong, Papua Barat, pada 26-27 April 2017, Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kemendag Bachrul Chairi mengatakan pemerintah serius untuk mengawal pasokan distribusi, dan stabilitas harga barang pokok, termasuk memonitor pelaku usaha.
“Koordinasi dengan Pemerintah Daerah harus selalu sinergis. Kami mengantisipasi sedini mungkin terjadinya lonjakan permintaan yang bisa memicu kenaikan harga. Pemerintah ingin memastikan stok barang pokok secara nasional aman dan harga stabil,” tegas Bachrul di Sorong, Rabu (26/4).
Pada kunjungan kerja ke Sorong, Bachrul meninjau Pasar Sentral Remu yang merupakan pasar rakyat terbesar di Kota Sorong. Dari pemantauan didapatkan harga sebagian besar bapok terpantau stabil, bahkan cenderung turun meski hampir seluruhnya berada di atas rata-rata harga nasional.
Dibandingkan harga seminggu yang lalu (18/4), harga daging ayam ras turun 5,71 persen, dari Rp35.000/kg menjadi Rp33.000/kg. Harga cabe rawit merah naik dari Rp90.000/kg menjadi Rp100.000/kg. Kenaikan harga juga terlihat jelas pada komoditas bawang putih yang naik 33,33 persen dari Rp45.000/kg menjadi Rp60.000/kg. Sementara itu, komoditas daging sapi di Papua Barat justru berada di harga Rp110.000/kg, lebih rendah dibandingkan harga rata-rata nasional Rp114.766/kg.
“Harga daging sapi di Papua Barat yang lebih rendah dari harga nasional ini disebabkan konsumsi protein hewani di sini bukan berasal dari daging sapi, namun dari ikan dan daging ayam,” lanjut Bachrul.
Selain pasar rakyat, Kepala Bapebbti Bachrul juga meninjau ketersediaan pasokan beras di Perum Bulog Divre Papua Barat. Terpantau stok beras di sana ada sebanyak 15.700 ribu ton yang mampu mencukupi kebutuhan 5,5 bulan atau sampai September 2017. Selain beras, stok gula di Perum Bulog Divre Papua Barat juga terpantau aman.
“Stok gula di Divre Papua Barat ada sekitar 127 ton, yang akan terus ditambah lagi sebanyak 144 ton yang stoknya akan tiba pada April 2017,” ungkap Bachrul.
Bachrul juga memantau persediaan bapok di gudang-gudang distributor, seperti di gudang milik CV. Tri Abadi,dan PT. Mariat Utama. Dari kedua gudang distributor tersebut diperoleh ketersediaan beras sekitar 75,6 ton yang akan disalurkan ke pedagang.
Sedangkan pasokan gula terpantau sekitar 70 ton di kedua gudang distributor tersebut. Pasokan gula tersebut masih akan mendapatkan tambahan 72 ton yang saat ini sedang dalam pengiriman. “Di samping itu, kesiapan jalur distribusi pengangkutan bapok ke Papua Barat, dipastikan Bachrul dengan meninjau Pelabuhan Sorong, “ ujarnya.